Aung San Suu Kyi di Tangkap, Etnik Rohingya Pawai Perayaan

- 3 Februari 2021, 15:06 WIB
Aung San Suu Kyi kembali di tangkap
Aung San Suu Kyi kembali di tangkap /instagram/@su.y.win.35762

MEDIA JABODETABEK- Masyarakat Myanmar sekali lagi mengalami kejadian tak mengenakan, belum lagi penderitaan akibat pandemi Covid tertangani, militer Myanmar kembali membuat ulah dengan mengkudeta pemerintahan yang sah pimpinan peraih Nobel Aung San suu Kyi.

Kudeta yang dilakukan militer di Myanmar bukan sekali ini saja terjadi, dan untuk kesekian kalinya pula militer mendapat kecaman dari berbagai pimpinan negara, termasuk dari Joe Biden sang penguasa AS saat ini.

"Kami akan bekerja dengan mitra kami di seluruh kawasan dan dunia untuk mendukung pemulihan demokrasi dan supremasi hukum, serta meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab untuk membatalkan transisi demokrasi Burma,” ujar Biden dalam sebuah pernyataan

PBB pun buka suara atas aksi militer yang mengambil alih pemerintahan dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun.

Baca Juga: Dalam Kondisi Pandemi Covid Myanmar Kembali Bergolak, Aung San Suu Kyi di Tangkap

Tapi dibalik kecaman banyak pihak atas aksi kudeta militer di Myanmar, Etnik Rohingya yang merupakan Etnik minorotas justru menyambut baik penangkapan Suu Kyi

"Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tidak merayakannya?," kata pemimpin komunitas Farid Ullah dari Kutupalong seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Ungkap Alasan Rayakan Penahanan Aung San Suu Kyi oleh Militer, Rohingya: Dia Abaikan Penderitaan Kami”

Sementara itu, seorang pemimpin di kamp tetangga Balukhali Muhammad Yusuf mengatakan jika sebenarnya Suu Kyi merupakan harapan terakhir Rohingya.

Namun, Suu Kyi dinilai terlalu mengabaikan penderitaan yang dialami oleh pengungsi Rohingya.

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini