MEDIA JABODETABEK – Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK membeberkan tips agar mengurangi risiko adanya rasa lapar hingga lesu selama berpuasa di bulan Ramadhan, di antaranya merupakan pembagian porsi makan.
“Dengan berpuasa, bagaimana meningkatkan manfaat mengurangi berbagai penyakit dan menurunkan tantangannya seperti lapar, haus, lesu, tetap sehat dan fit,” katanya di acara online sebagaimana dilansir dari Antara, Jumat, 1 April 2022.
Ia menyampaikan, rasa lapar, haus dan lesu mungkin dialami mulai di awal bulan puasa hingga hari ketiga.
Sebagian orang yang berpuasa juga mengalami kurang bertenaga atau imunitasnya menurun, terlebih lagi masih di tengah masa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
“Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah,” ujar Fiastuti.
Untuk mengendalikan rasa lapar dan lesu ini, Flastusi yang merupakan pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menganjurkan, saat sahur Anda dapat mengkonsumsi sekitar 40 persen dari total kalori per hari dengan makan besar 30 persen, ditambah camilan sambil menunggu waktu imsak sekitar 10 persen kemudian minum dua gelas air.
Baca Juga: 5 Keistimewaan Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat, Pahami agar Raih Pahala di Bulan Suci
“Tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadhan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 14 jam,” sarannya.
Artikel Rekomendasi