Penularan penyakit mata merah bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, misal tangan penderita dipakai mengusap matanya, lalu dipakai berjabat tangan dengan orang lain, dan akhirnya sampai ke mata orang lain.
Penularan kedua bisa terjadi melalui udara, virus yang terbawa melalui udara. Karena itu penderita sakit mata merah disarankan beristirahat di rumah dan menghindari bertemu orang banyak agar tidak menulari orang lain.
Baca Juga: Tips Cara Menjaga Mata, di Hari Penglihatan Sedunia 14 Oktober 2021 Dari Dokter Basuki Rokhmad SpM
Pada zaman Rasulullah SAW, pernah ada sahabat Nabi yang menderita sakit mata merah, seperti diriwayatkan dalam sebuah hadits.
“…Beliau bertanya: “Dimanakah Ali bin Abu Thalib?” Para sahabat menjawab: “Dia sedang sakit mata, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Datangilah dan bawa dia kemari.” Rasulullah lalu meludahi mata dan mendoakannya. Seketika matanya sembuh seakan tidak ada bekas sakit sebelumnya.” (HR. Bukhari)
Menurut dr Agus Rahmadi yang dikutip Mediajabodetabek.com dari Channel Youtube MJF Channel tayangan 27 Februari 2020, ada satu enzim dalam air liur bernama lisozim yang memiliki efek antibiotik alamiah.
Enzim ini efektif membunuh bakteri seperti halnya pada kucing, ketika luka cukup dijilat pada lukanya langsung kering. Pada orang zaman dulu sakit bisulan cukup ambil liurnya lalu digosok-gosokan ke bisulnya.
Namun sebaiknya terapi pengobatan dengan air liur ini dilakukan sendiri atau dari keluarga.***
Artikel Rekomendasi