Terkait konsumsi garam, yang dimaksud garam yang dikonsumsi menurut Annis merupakan garam yang dikonsumsi bersama-sama dalam makanan dan minuman, dengan kandungan NaCl minimal 94 persen.
Baca Juga: Persiapkan Tubuh, Lakukan Hal Berikut Sebelum Suntik Vaksin Covid-19
Bagi penggunaan garam, Annis menjelaskan ada beberapa trik untuk mengendalikan konsumsi garam.
“Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi, sedangkan dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak terkandung natrium. Nah, cara yang sesuai jika masakan kita sudah banyak mengandung berbagai bumbu rempah adalah dengan hanya menambahkan garam dapur dalam jumlah yang sedikit sekali,” kata Annis.
Annis menerangkan, jika ingin makanan yang dikonsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam dapat menggunakan bumbu umami seperti monosodium glulamat (MSG).
“Satu pucuk sendok teh MSG (2 gram) yang mengandung 12 persen sodium akan memberi efek enak yang sama pada makanan yang diberi lima gram atau satu sendok teh dengan kandungan sodium 38 persen,” terang Annis.
Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, membuktikan bahwa penggunaan MSG dapat dijadikan strategi diet rendah garam.
“Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” katanya.
Baca Juga: Setelah Divaksin Apakah Boleh Minum Air Kelapa ? Begini Penjelasan Dokter Ahli
Artikel Rekomendasi