Memahami Penyakit Mental Bipolar

- 1 Februari 2021, 20:11 WIB
Ilustrasi ODB (orang dengan bipolar)
Ilustrasi ODB (orang dengan bipolar) /pixabay/ Gerd Altmann

Baca Juga: Ubi Ungu Ternyata Punya Kandungan Antioksidan yang Kuat

“Satu orang tua dengan GP kurang lebih 25 persen, anak dapat menderita gangguan mental. Hal sama pula terjadi bila kedua orang tua dengan GP sebanyak kurang lebih 50-75 persen,” kata dokter kelahiran 8 Maret ini.

Selain faktor genetik, ada pula faktor lain yang memengaruhi ODB. “Terdapat perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar pada pemeriksaan MRI dan PET,” tambahnya.

Terlihat pula, sambung Dr. Yenny, sindroma psikotik, yakni halusinasi, misalnya mencium bau menyan, mendengar bisikan, seakan kulit diusap atau lidah merasakan rasa tertentu. Ada pula waham, dimana ODB ini menyakini sesuatu itu benar padahal bagi banyak orang itu tidak benar, contohnya Prince Charles akan mempersunting dirinya, dan sebagainya. 

Menangani Bipolar

Dokter Yenny mengutarakan bahwa Bipolar ini mesti ditangani. Ia mengatakan ada empat penatalaksanaannya, yaitu penentuan kegawatdaruratan, rawat inap, rawat jalan, hingga penggunaan obat-obatan (farmakoterapi).

“Tentu saja, dilihat dulu episode dan keparahannya, misalnya perilaku bunuh diri pada episode depresi yang ekstrem. Bila membahayakan diri sendiri dan orang lain, ODB mesti dirawat. Sedangkan, rawat jalan dilakukan dengan tujuan memonitor pemberian obat, membangun perkumpulan orang yang peduli, dan edukasi. Selain itu, ada pula penggunaan obat-obatan bagi pasien, seperti lithium, valproat, anti psikotik, anti depresan, dan anti anxietas,” imbuhnya.***

Halaman:

Editor: Naja Nuroni


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini