Monkeypox Dideklarasikan sebagai Global Health Emergency oleh WHO, Simak Gejala Lengkapnya

24 Juli 2022, 17:30 WIB
Monkeypox Dideklarasikan sebagai Global Health Emergency oleh WHO, Simak Gejala Lengkapnya. /Reuters/Dado Ruvic/REUTERS

MEDIA JABODETABEK – World Health Organization (WHO) baru saja mendeklarasikan monkeypox sebagai situasi global health emergency atau darurat kesehatan global.

Wabah monkeypox sendiri telah menjangkiti sebanyak 17.000 orang yang tersebar pada 74 negara berbeda.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus sendiri menyatakan bahwa komite para ahli tidak dapat mencapai konsensus soal wabah monkeypox.

Baca Juga: Indosiar Live Streaming Sekarang, Sedang Berlangsung Arema vs Borneo Hari Ini Liga 1 2022

Karenanya, keputusan sendiri ada di tangan Tedros. Ia lebih memilih untuk mendeklarasikan wabah monkeypox sebagai situasi global health emergency atau darurat kesehatan global.

Kabar ini disambut dengan baik oleh pemerintah Amerika Serikat.

“Respon internasional yang saling terkoordinasi sangatlah penting untuk menghentikan penyebaran wabah monkeypox, juga melindungi komunitas yang rentan terinfeksi, serta menghentikan kejadian-kejadian terkini,” ujar Raj Pancabi, pimpinan senior divisi keamanan kesehatan global di White House.

Terhitung hingga kini, wabah monkeypox sendiri telah memakan 5 korban jiwa.

Baca Juga: Bayern Munchen vs Manchester City Siapa yang Menang, Berikut Informasi Hasil Akhir Pertandingan

Penyebaran wabah monkeypox sendiri telah dimulai sejak awal bulan Mei 2022.

Kasus ini terjadi di luar daerah Afrika Barat dan Tengah di mana monkeypox telah lama ditetapkan sebagai endemi.

Masyarakat di wilayah benua Eropa dikenal memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terpapar virus monkeypox dibandingkan daerah lainnya.

“Untuk sekarang, fokus dari pencegahan penularan penyakit monkeypox adalah pada masyarakat laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan laki-laki, terutama pada mereka yang memiliki pasangan lebih dari satu,” ucap Tedros.

Baca Juga: Tema Dekorasi Hiasan 17 Agustus Yang Menarik Perhatian dan Unik Untuk Merayakan HUT RI 2022 ke 77 Tahun

Tedros menyatakan bahwa penyebaran wabah monkeypox dapat dihentikan dengan menerapkan strategi yang tepat pada komunitas yang tepat pula.

Hal ini didasarkan pada studi di New England Journal of Medicine yang menyatakan sebanyak 95 persen kasus monkeypox (dengan 528 responden dari 16 negara) ditularkan melalui hubungan seksual.

Tak hanya itu, sebanyak 98 persen dari penderita adalah laki-laki berorientasi seksual gay atau bisexual.

Tedros menjelaskan bahwa upaya pencegahan penularan wabah monkeypox ibarat memiliki dua mata pisau.

Baca Juga: Hasil Akhir Pramusim Liga Inggris Arsenal vs Chelsea: The Gunners Taklukan The Blues 4-0

“Pola penularan penyakit monkeypox kiranya merepresentasikan dua hal, opportunity dan challenge. Opportunity tercermin dari bagaimana kita dapat melakukan upaya pencegahan dengan intervensi pada komunitas yang jelas," ucap Tedros.

"Tetapi challenge diperoleh karena pada beberapa negara, komunitas tersebut (LGBTQ+) telah menghadapi berbagai diskriminasi yang mengancam kelangsungan hidup,” sambungnya.

Gejala dari infeksi monkeypox sendiri cukup mirip dengan saudaranya, yaitu cacar air. Hal ini meliputi demam, sakit kepala, pegal otot dan nyeri punggung pada lima hari pertama.

Gatal kemerahan juga kemudian akan muncul pada wajah, tangan, dan kaki penderita.

Penyakit monkeypox kini merupakan wabah internasional yang harus terus diwaspadai karena telah menjangkit belasan ribu orang dari berbagai negara berbeda.***

 

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler