Dampak Menerapkan Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Bunda Wajib Tahu Nih

5 Juli 2022, 17:55 WIB
Ilustrasi orangtua yang tengah mengasuh anak-anak. /Freepik/

MEDIA JABODETABEK – Menerapkan pola asuh pada anak sangatlah penting bagi orang tua dalam mendidik anaknya.

Dalam ilmu psikologi ada yang dinamakan dengan pola asuh strict parents adalah dimana menempatkan standar dan tuntutan pada anak-anak mereka.

Orang tua menjadi otoriter atau tidak tergantung pada keyakinan disiplin orang tua dan responsivitas terhadap kebutuhan anak.

Strict parents merupakan orang tua yang mempraktekkan atau menerapkan pola asuh yang otoriter, dimana akan menghasilkan hasil yang lebih buruk daripada pola asuh otoritatif. Mungkin orang tua dengan menerapkan pola asuh yang ketat dan memasangkan standar tinggi kepada anak bisa menjadi anak yang hebat dan berprestasi.

Baca Juga: Inilah Rahadia dan Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Berkhasiat Mengobati Segala Penyakit

Banyak orang tua yang bermaksud untuk bertujuan baik, namun terkadang dalam cara mendidik anak terlalu berlebihan sehingga memasangkan standar tinggi kepada anak. Bahkan tidak sedikit orang tua yang memperlakukan anaknya bersikap dingin, tidak responsif dan tidak mendukung anak-anak mereka.

Terkadang aturan yang dibuat oleh orang tua juga sering kali bersifat ketat dan sewenang-wenang. Padahal kenyataannya justru menerapkan pola asuh strict parents memberikan dampak buruk bagi anak.

Dilansir Mediajabodetabek.com dari kanal Youtube Adeliani Abidini Selasa, 5 Juli 2022, berikut ciri-ciri pola asuh strict parents tersebut:

Baca Juga: Tanggal 6 Juli 2022 Hari Apa, Memperingati Hari Apa, Ada Peristiwa Apa? Cek Penjelasan Lengkapnya

1. Kurangnya kasih sayang terhadap anak.

2. Sering menghukum berat kepada anak dengan secara fisik.

3. Sering menuntut anaknya untuk memenuhi harapan orang tua secara membabi buta.

4. Tidak memberikan pilihan kepada anak, untuk bisa memilih apa yang diinginkan anak.

5. Orang tua yang menerapkan pola asuh strict parents biasanya mempermalukan anaknya didepan umum atau bisa juga dengan membuka aib buruk anaknya.

6. Anak tidak diizinkan menyuarakan pendapat mereka.

7. Tidak mentolerir kesalahan sang anak.

8. Memiliki sikap bahwa orang tua selalu benar

Baca Juga: Crazy Rich Doni Salmanan Siap Jalani Sidang Perkara di Kejaksaan Negeri Bandung

Pola asuh strict parents ini sangat berdampak buruk pada anak, terutama masalah dalam perilaku anak, orang tua akan memandang keberhasilan akademis sekolah sebagai prioritas dan menilai efektivitas pengasuhan mereka dilihat dari kinerja prestasi anak di sekolah.

Memang jenis pengasuhan ini akan menghasilkan prestasi di bidang akademik, namun dengan pola pengasuhan yang ketat cenderung anak akan merasa tidak bahagia dan merasa depresi.

Berikut ini dampak pada anak ketika menerapkan pola asuh strict parents:

1. Tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat

Mengapa anak tidak bisa mengambil keputusan hal ini, karena orang tua selalu memaksa anak mengikuti apa keinginan orang tua dan setiap keputusan tidak luput orang tua yang menentukannya.

2. Anak menjadi pemalu dan pendiam

Anak tumbuh menjadi anak yang pemalu dan pribadi pendiam, anak akan merasa tidak percaya dengan kemampuannya yang dia miliki dengan pola asuh selalu memperlakukan anaknya di depan umum.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Film Mencuri Raden Saleh: Daftar Pemeran hingga Keberadaan Lukisan Raden Saleh

3. Suka berbohong

Anak akan tumbuh dengan rasa takut jika tidak bisa memenuhi keinginan orang tua dan pada akhirnya anak akan berbohong untuk menutupi keinginan orang tua menjadi terpenuhi agar anak tidak mendapat masalah.

4. Masalah kesehatan mental

Strict parents juga makan mempengaruhi kesehatan mental anaknya, anak akan memiliki gangguan perilaku misalnya anak menjadi agresif, pemarah sampai manipulatif. Hal ini membuat anak hanya lebih memberontak, anak juga akan memiliki motivasi dan inisiatif yang rendah.

Baca Juga: Siapa Franck Kessie? yang Jadi Rekrutan Gratis Terbaru dari Barcelona

5. Merasa lelah pada tuntutan yang diberikan orang tua

Anak akan merasa lelah pada tuntutan orang tua yang banyak, anak akan merasa mudah depresi dan stress, sehingga membuat anak merasa tidak bahagia sepenuhnya.

Di beberapa negara seperti Australia, anak yang dibesarkan pola asuh yang ketat dan otoriter akan membuat anak lebih cenderung mudah depresi terhadap upaya atau ide untuk bunuh diri.

Meskipun begitu beberapa orang berpikir bahwa pengasuhan yang ketat menghasilkan anak-anak yang lebih baik dari segi perilaku maupun akademik di sekolah.

Sehingga hal itu bisa menjadi pertimbangan dan konsekuensi bagi orang tua dalam mendidik anaknya dengan pola asuh yang mereka pilih.***

 

Editor: Ricky Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler