Network
"dulu yang datang berobat, datang sendiri gitu ya, kemauan sendiri, dan dulu itu panggilannya bener-bener dukun cilik?," tanya Ricky.
"ya dateng sendiri, masih dipanggil dukun cilik sampai sekarang, tapi gapap, harusnya dukun besar ya (sambil tertawa), pernah dipanggil anak petir juga," ucap Ponari.
Ponari mengaku selama membuka pengobatan, pasien yang datang ke dirinya, bukan hanya berasal dari luar pulau jawa, bahkan ada pasien datang jauh-jauh dari Singapore untuk mencoba berobat dengan media batu yang dimilikinya.
Baca Juga: Daftar Tempat Wisata Kece di Karimunjawa, Favorit Wisatawan, Cocok Buat Liburan Akhir Tahun
"Dulu ada pasien dari Singapore dateng kesini, pernah ada juga yang mau beli batu saya seharga 1 M, tapi saya gak jual," kata Ponari.
Kemudian rasa penasaran Ricky muncul dengan kondisi Ponari yang merubah profesinya dari seorang dukun, kini bekerja serabutan hingga buruh pabrik dan pernah dibayar upah hanya Rp30.000 per-borongan.
"Mulai-mulai sepi, redup, tahun berapa? Sekarang kerjaannya ngapain?,"tanya Ricky kepada Ponari.
"Tahun 2011 mulai redup, sempat kerja di pabrik juga, dan pernah kerja di tempat triplek cat dengan bayaran 30.000 borongan," ucap Ponari.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-27, Ini 7 Fakta Taeyong NCT yang Jarang Diketahui Publik, Ternyata Aslinya...
Menariknya kisah Ponari saat ini, profesi sebagai dukun dalam mengobati penyakit sudah tidak bisa diandalkan, terlebih Ponari sudah berkeluarga, dirinya harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan hidup
Artikel Rekomendasi