Ia melanjutkan bahwa sebenarnya sosok Lucinta Luna tidak pernah ada di dunia ini. Ia hanya berpura-pura eksis dan berambisi agar bisa terkenal.
“Karena dalam keluarga gue kebanyakan perempuan dan tetangga-tetangga pun mayoritas perempuan. Gue gak tau sejak kecil tuh kayak ada rasa kemayu dan lebih cengeng, kalau main sama cowok-cowok main tonjok-tonjokan suka mengadu kepada orang tua,” ucap Fattah saat ditanya sejak kapan berpikiran ingin menjadi perempuan.
Baca Juga: Cerai Dengan Stefan William, Ini Kriteria Sosok Laki-Laki yang Diharapkan Oleh Celine Evangelista
Ibunya pun menyadari bahwa tingkah anak laki-lakinya itu bersifat kemayu. Lalu, dimasukkanlah Fattah ke sekolah STM.
Awal mula Fattah masuk STM, ia merasa ketakutan karena sekolahnya yang mayoritas laki-laki semua. Ia merasa lebih nyaman jika berada di antara perempuan.
Sejak kecil ia sering didandanin oleh kakak-kakaknya, wajahnya yang ganteng dan imut itu menyebabkan dirinya jadi objek rias.
Sejak saat itulah dia mulai tersugesti, dan merasa bahwa dirinya cocok menjadi seorang perempuan.
Masih di masa STM, Fattah menceritakan pula kepahitannya. Alih-alih masuk STM agar kepribadiannya kembali macho. Perkiraan orang tua Fattah salah besar.
Melihat sifat Fattah yang lemah gemulai seperti perempuan, teman-teman STM-nya langsung memiliki niat untuk merundung.
Artikel Rekomendasi