Beberapa bulan setelahnya, pemilik akun tersebut sempat membuat sebuah pengakuan di Instagram, namun sudah dihapus karena ada pihak yang melontarkan sebuah pertanyaan ofensif kepadanya.
"Beberapa bulan setelah kejadian itu, gue pernah speak up di Instagram, tapi gue take down karena respon salah satu temen perempuan yang intinya bilang 'bukannya dia punya alesan sampe bisa ngelakuin itu?' Jawaban itu dulu bikin gue geli dengan diri sendiri," sesalnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan Gofar dan netizen agar terkonsenterasi dengan isu-isu pelecehan seksual, terlebih atas traumatik yang akan dialami oleh setiap penyintasnya.
"1. Gofar agar menyadari perbuatannya 3 tahun silam dan nggak akan mengulanginya ke siapa pun. 2. Mengingatkan Gofar bahwa nggak semua orang mau melakukan apa aja dengan kamu. 3. Mengingatkan semua orang untuk berhati-hati dalam mengambil tindakan, walau pun di ruang publik," sebutnya.
"4. Mengingatkan semua orang bahwa dilecehkan di ruang publik sama sekali bukan sesuatu yang mengenakkan, jadi ke depannya kalau ada yang bercanda 'dienakin kok nggak mau?' lagi, gua keplak pala lu. 5. Menolong orang yang dilecehkan di mana pun itu responsibility semua orang,"
"6. Jangan anggap remeh pelecehan sekecil apa pun, nggak semua orang bisa handle trauma dengan baik. 7. Agar semua orang yang berniat melakukan pelecehan ke siapa pun bisa mikir berkali-kali atas konsekuensi dari tindakan impulsif dan menjijikan itu. Good night!" tandasnya. ***
Artikel Rekomendasi