Begini Klarifikasi Rachel Vennya Soal Masalah Endorsement hingga Dituding Gelapkan Dana Bansos

MEDIA JABODETABEK – Baru-baru ini, selebgram Rachel Vennya tengah ramai diperbincangkan.

Hal ini terjadi karena tudingan yang mengatakan bahwa Rachel Vennya tersebut menggelapkan dana bantuan sosial atau bansos.

Dalam unggahan Instagram story pribadinya, Rachel Vennya menceritakan kronologi yang menimpanya tersebut.

Baca Juga: gurupppk.kemdikbud.go.id Tidak Bisa Diakses? Berikut Cara Lain untuk Lihat Hasil Pengumuman P3k Guru 2021

Hal ini bermula saat ibu dua anak ini sedang berada di Amerika.

Kemudian ia mendapat tawaran endorse batik dari salah satu endorsement. Endorse tersebut dalam bentuk sebuah foto dan Instagram story.

Pihak endorsement tersebut ingin barangnya difotokan saat Rachel Vennya di Amerika, kemudian diunggah pada peringatan hari batik kemarin.

Menurutnya, apabila dia membuat endorsement berupa baju atau foto saat berada di luar negeri, barang tersebut tidak dibawa kembali ke Jakarta karena akan memenuhi koper yang dibawanya.

Baca Juga: Update Klasemen Sementara Perolehan Medali PON PAPUA XX 2021 hingga 8 Oktober, Jawa Barat di Posisi Puncak

Setelah mengembalikan barang tersebut, baru diketahui jika Rachel Vennya dan timnya mendapatkan protes di Instagram story.

“Kalau mau mengkritik aku dan manajemen aku, iya itu mungkin memang resiko aku. Cuman kalau ngomongin soal biaya bantuan sosial yang kalian lakuin di platform aku, itu semua hanya bisa dicairkan oleh tim ‘kita bisa’,"

"Dan yang memanage itu ya tim ‘kita bisa’. Jadi 100persen aku tidak mendapatkan uang sedikitpun dari situ," ujar Rachel Vennya.

Dalam unggahan video di kanal Youtube Nindya Tw, Rachel Vennya beri klarifikasi terkait permasalahan yang menimpanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok, 10 Oktober 2021: Hubungan Percintaan Kamu Bisa Kacau

Dia mengatakan apabila ingin mengambil uang 25 juta, buat apa ia menyempatkan diri untuk foto produk tersebut dan dijadikan Instagram story saat ia berada di Amerika.

Dia meminta maaf kepada pihak tersebut atas kelalaian yang dilakukan dan bersedia untuk refund barang tersebut.

Hanya saja hal yang membuatnya bingung adalah orang tersebut menangkap cerita jika ia tidak mengembalikan uang sebesar 22 juta ke seseorang, menyalahgunakan dana bansos, dan akun tersebut bersifat fake account.

Dia juga bersedia minta maaf atas kurangnya komunikasi dari timnya. Rachel bahkan menerima somasi yang diberikan apabila ia merugikan orang lain dan mengambil hak yang bukan miliknya.***