UEFA Akan Tindak Tegas Klub yang Ikut Serta dalam Gelaran European Super League

19 April 2021, 12:49 WIB
UEFA menyatakan akan menindak tegas bagi klub dan pemain yang berpartisipasi di Super League /REUTERS/Denis Balibouse

MEDIA JABODETABEK - Beredar rumor jika sejumlah klub sepak bola akan membentuk European Super League atau Liga Super Eropa.

Rumornya pengesahan tersebut akan disegerakan oleh pihak terkait.

Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) bersama penyelenggara liga lain menentang pernyataan tersebut dan telah mengetahui sejumlah tim yang merencanakan European Super League.

Baca Juga: Meski Sudah Diburu Interpol dan Polisi, Jozeph Paul Zhang Masih Terus Berulah

"UEFA, English Football Association (FA) & Premier League, Royal Spanish Football Federation (RFEF) & La Liga, dan Italian Football Federation (FIGC) & Serie A telah mengetahui bahwa beberapa klub Inggris, Spanyol dan Italia mungkin berencana untuk mengumumkan ciptaan mereka yang tertutup, yang disebut Liga Super," tulis UEFA dalam keterangan pers pada Senin, 19 April 2021.

Lanjutnya, UEFA akan mengancam tim yang nekat bergabung dan merealisasikan gagasan liga tandingan tersebut.

"Telah mengetahui bahwa beberapa klub Inggris, Spanyol dan Italia mungkin berencana untuk mengumumkan ciptaan mereka yang tertutup, yang disebut Super League," lanjut keterangan pers tersebut.

Baca Juga: Bunda Harus Tahu, Kurangi Gangguan Mental Fobia Darah Pada Anak Dibawah Ini

UEFA menegaskan ancaman tersebut dengan menggandeng beberapa pihak, salah satunya adalah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sebagai upaya penyetopan.

"Jika itu terjadi, kami menegaskan bahwa UEFA, FA, Premier League, RFEF, FIGC, Premier League, La Liga, Serie A, dan juga FIFA dan semua asosiasi anggota kami - akan tetap bersatu dalam upaya kami untuk berhenti," tegas UEFA.

Tak hanya itu, UEFA juga menyebut jika European Super League merupakan kepentingan pribadi sejumlah klub, bahkan dinilai mengabaikan publik.

Baca Juga: Inilah Takjil Enak dan Cocok Untuk Berbuka Puasa!

"Proyek sinis ini, sebuah proyek yang didirikan atas dasar kepentingan pribadi beberapa klub pada saat masyarakat membutuhkan solidaritas lebih dari sebelumnya," cetus UEFA.

Segala tindakan yang dilakukan, tambah UEFA, di semua tingkatan olahraga maupun peradilan telah dipertimbangkan untuk menghalau terjadinya rencana European Super League.

"Sepak bola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga, tidak bisa dengan cara lain," kata UEFA.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Min Aung Hlaing Akan Hadir dalam Pertemuan KTT ASEAN di Jakarta

Lanjut pernyataan pers tersebut menegaskan, seperti yang diumumkan FIFA dan enam Konfedrasi bahwa sejumlah klub terkait akan dilarang mengikuti kompetisi lain di tingkatan domestik, Eropa, maupun dunia.

"Klub-klub terkait akan dilarang bermain di kompetisi lain di tingkat domestik, Eropa atau dunia," terang UEFA.

Hal tersebut juga akan memberi dampak buruk bagi pemain klub terkait, bahkan kesempatan untuk membela tim nasional masing-masing.

Baca Juga: Ustadz Zacky Mirza Pingsan Saat Mengucapkan Zikir La Ilaha Illallah

"Dan pemain mereka dapat ditolak kesempatannya untuk mewakili tim nasional mereka," lanjut UEFA.

Ungkapan terima kasih diucapkan oleh pihak UEFA atas upaya dukungan dari sejumlah klub, khususnya Prancis dan Jerman yang turut menolak rencana gelaran tersebut.

Baca Juga: Hasil PSG vs St Etienne, Pertandingan Sengit dengan Drama 5 Gol

"Kami berterima kasih kepada klub-klub di negara lain, terutama klub Prancis dan Jerman, yang telah menolak untuk mendaftar. Kami menyerukan kepada semua pecinta sepak bola, pendukung dan politisi, untuk bergabung bersama kami dalam memerangi proyek semacam itu jika akan diumumkan. Kepentingan pribadi beberapa orang ini telah berlangsung terlalu lama. Cukup," ucap UEFA.

Sebelumnya, dilansir Mediajabodetabek.com dari laman kantor berita Sky Sports, klub yang terlibat dalam perencanaan European Super League antara lain Liverpool, Manchester United, Arsenal, Chelsea, Manchester City, Tottenham, AC Milan, Juventus, Barcelona, dan Real Madrid.***

Editor: Ricky Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler