Mengenal Profil 3 Jenderal TNI Bintang 5 di Indonesia, Siapa Saja?

- 5 Oktober 2022, 17:30 WIB
Potret Jenderal Soeharto Saat Masih G30S PKI
Potret Jenderal Soeharto Saat Masih G30S PKI /Instagram @cendana.archives/

Setelah keluarganya pindah menuju Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa yang rajin. Ia sangat aktif dalam kegiatan sekolah termasuk mengikuti program kepanduan yang dijadikan oleh organisasi Muhammadiyah.

Pada saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukan dalam kemampuannya kepemimpinan berorganisasi. Sosok Soedirman sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya dalam islam.

Sejak kecil Soedirman dididik untuk menjadi anak yang disiplin serta memiliki sopan santun Jawa yang tradisional. Perseteruannya dengan dunia militer dimulai saat mengikuti latihan Pembela Tanah Air (PETA) angkatan udara Bogor.

Baca Juga: Berapa Harga Oppo A17? Sebelum Membeli Berikut Ulasannya Lengkap dengan Spesifikasi Oppo A17

Setelah itu, ia diangkat menjadi Daidanco (Komandan Batalyon) berkedudukan di Kroya, Banyumas. Sebagai komandan, Soedirman rupanya sangat dicintai oleh anak buahnya karena sangat memperhatikan kesejahteraan prajurit.

Ia tidak segan-segan untuk bersiteguh dengan opsir-opsir Jepang. Namun, karena itu justru dicurigai jepang berniat “Menjebak” Soedirman dengan membawa dan beberapa orang perwira PETA lainnya menuju Bogor.

Dengan dalih akan mendapatkan lanjutan pada Juli 1945. Sebetulnya pada saat itu Jepang berniat untuk membuat Soedirman. Niat itu tidak terlaksana karena Jepang menyerah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945, Soedirman pun kembali menuju Banyumas.

Setelah Indonesia merdeka, Soedirman terpilih menjadi ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) Karesidenan Banyumas.

Tidak lama kemudian Soedirman diangkat menjadi Komandan Divisi V Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Setelah BKR meleburkan diri ke TKR. Pada 12 November 1945, Soedirman pun dipilih sebagai pimpinan tertinggi TKR karena pemegang jabatan itu, Soeprijadi tidak pernah muncul.

Bersamaan dengan itu, Soedirman menghadapi ancaman pihak sekutu di Magelang dan Ambarawa. TKR memukul mundur melalui pertempuran di Ambarawa.

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah