Nadia mengatakan, dari 68 orang itu, 29 di antaranya tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.
Berdasarkan data perhitungan WHO, diperkirakan kasus akibat Omicron akan mengalami peningkatan jumlah kasus yang lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Baca Juga: 5 Perangkat Wearable yang Siap Meluncur Tahun 2022 ini, Berikut Daftar Lengkapnya
"Akan tetapi, diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit maupun ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta," katanya.
Nadia menuturkan, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Meskipun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat.
"Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan," ujar dia.***
Artikel Rekomendasi