Network
MEDIA JABODETABEK – Sejak 7 Desember 2021 lalu, beberapa desa di wilayah pesisir Kabupaten Mimika, Provinsi Papua tergenang akibat banjir. Kondisi tersebut dikarenakan pasang laut yang tinggi sehingga membuat hampir seluruh kampung tergenang.
Ketinggian yang mencapai level 36 pada tanggal 7 dan 8 Desember lalu diperkirakan dapat naik kembal mencapai level 39. Kondisi tersebut membuat beberapa kampung yang biasanya tidak terdampak banjir pun kini harus ikut tergenang. Seperti wilayah Ipiri, Paripiri, Yaraya, Kokonao.
Dikutip mediajabodetabek.com dari ANTARA, Johannes Rettob selaku Wakil Bupati Mimika mengatakan bahwa pada tahun ini hampir seluruh pesisir barat hingga timur Mimika tergenang. Termasuk Kabupaten Asmat, dan beberapa kabupaten lain pesisir selatan yang berhadapan langsung dengan Laut Arafura.
"Banjir rob tahun ini membuat hampir semua kampung di pesisir Mimika tergenang air karena kondisi pasang yang tinggi," terang John seperti dikutip mediajabodetabek.com dari ANTARA.
Baca Juga: Fakta Terbaru Siskaeee Setelah Ditangkap , Pernah Ditawari Main Film Porno di Luar Negeri
Banjir kali ini pun cukup sulit diatasi karena wilayah kampung sendiri yang berdekatan dengan sungai-sungai besar. Selain itu, tumpukan sampah serta penuh dengan kandang ternak babi pun membuat alur sungai semakin sempit.
Beberapa upaya pun terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Mimika untuk mengatasi banjir bandang tersebut. Salah satunya dengan membangun talud atau tembok keliling di beberapa kampung guna menahan laju abrasi laut.
John pun menambahkan bahawa untuk pemindahan warga tidak dapat dilakukan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Suku Kamoro sudah terbiasa tinggal dan hidup dengan sampan, sagu dan sungai.
Artikel Rekomendasi