“Kebetulan Amerika Serikat pada saat gelombang pertama dan kedua memiliki stok obat yang cukup banyak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa membawa ke Indonesia obat alternatif yang mirip dengan Actemra,” ujar Menkes.
Obat ketiga yang dibutuhkan adalah Gammaraas, merek dagang dari kategori obat yang dikenal dengan Grup IVIG yang diproduksi di Cina.
“Kita juga membutuhkan cukup banyak dan sekarang kita sudah bisa mendatangkan sekitar 30 ribu vial, tapi kita membutuhkan lebih banyak lagi dan sekarang dengan dibantu oleh Kementerian Luar Negeri, kita terus melakukan lobi-lobi dengan Pemerintah Cina,” tandas Menkes. *** (Andika Primasiwi-Suara Merdeka)
Artikel Rekomendasi