Network
MEDIA JABODETABEK - Tim SAR gabungan menghentikan pencarian korban KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali pada tanggal 29 Juni 2021, pukul 19.06 WITA.
Kepala Basarnas Denpasar Gede Darmada mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Pasalnya, tim telah melakukan pencarian selama tujuh hari.
"Sesuai peraturan perundang-undangan, pencarian kami hentikan pada hari ke tujuh. Namun masih terbuka kesempatan kami turun lagi apabila ada perkembangan terbaru di lapangan," ujarnya dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA pada Senin, 5 Juli 2021.
Baca Juga: Update Covid-19 Hari ini Senin 5 Juli 2021: Kasus Positif Tembus Rekor Baru 29.745, Meninggal 558
Darmada mengatakan, selama operasi penyelamatan dan pencarian dilakukan, telah ditemukan 51 korban selamat, sembilan korban meninggal, dan 17 lainnya dinyatakan hilang.
Selain itu, ia menyebut bahwa terdapat satu jenazah yang ditemukan di perairan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang teridentifikasi sebagai pegawai kantin KMP Yunicee.
Penghentian tersebut disampaikan oleh sejumlah pihak seperti Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Basarnas, TNI, Polri, KNKT, Dirjen Perhubungan Darat, serta operator penyebrangan melalui rapat virtual yang membahas musibah tenggelamnya KMP Yunicee.
Baca Juga: Bandara Internasional Juwata Batalkan Tiga Maskapai Penerbangan Tujuan Jawa-Bali
Rapat itu membahas tugas dan perkembangan dari Posko Tim SAR, dan diputuskan untuk menghentikan upaya pencarian dan penyelamatan sebagaimana yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan terkait.
Perlu diketahui, KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali saat melakukan perjalananan dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dengan mengangkut 77 orang, terdiri dari awak kapal dan penumpang.
Artikel Rekomendasi