Soal Ledakan Bom Makassar, Alissa Wahid Sebut Kejadian Itu Sebagai Puncak Ekstremisme

- 28 Maret 2021, 16:51 WIB
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid*/
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid*/ /Instagram @alissa_wahid/

MEDIA JABODETABEK - Sebuah aksi bom bunuh diri telah terjadi di Gereja Karedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan jumlah korban sementara 14 orang pada Minggu, 28 Maret 2021.

Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengecam aksi brutal tersebut. Ia mengatakan, setiap orang harus meninggalkan ajaran atau para pemuka agama yang menanamkan kebencian.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Serbia Vs Portugal, Cristiano Ronaldo Gagal Cetak Gol

"Kalau bertemu dengan ajaran dan pemuka agama yang mengajarkan kebencian kepada umat yang berbeda, tinggalkanlah," ucapnya dalam sebuah cuitan di media sosial Twitter pada Minggu, 28 Maret 2021.

Menurutnya, setiap pemeluk agama tidak boleh mengungkapkan kebencian terhadap umat lain yang berbeda pandangan ataupun kepercayaan.

"Walaupun kebenciannya berbentuk canda atau sekelumit saja. Tuhan Maha Penyayang dan Pengasih, carilah guru yang mengajarkan kasih sayang utk mendekatiNYA," ungkapnya.

Baca Juga: Korban Ledakan Bom Makassar bertambah menjadi 14 orang

Selain itu, putri pertama Presiden Abdurrahman Wahid ini mengatakan, sebuah kebencian bisa tumbuh menjadi besar jika jauh dari rasa kasih sayang.

"Kebencian yang sekelumit itu, walau tampak kecil dan masuk akal, akan menjadi benih yang tumbuh membesar, membuat kita dikuasai, sibuk membenci liyan, menjauhkan dari kasih sayang," terangnya.

Halaman:

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x