Ada Ancaman Dari Penjaga Tanah Jawa, Tertuang Dalam Perjanjian Antara Syekh Subakir dan Sabdo Palon

17 Desember 2021, 06:23 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi. /ANTARA FOTO/Seno/rwa/aa

 

MEDIA JABODETABEK - Pulau Jawa baru saja mengalami bencana alam yang cukup dahsyat, yaitu erupsi Gunung Semeru hari Sabtu, 4 Desember 2021 yang terletak di Lumajang Jawa Timur .

Selain itu, terdapat juga gunung lain yang statusnya dalam keadaan waspada (level II) adalah gunung merapi yang terletak di Yogyakarta dan Jawa Tengah, lalu gunung Bromo di Jawa Timur.

Kejadian-kejadian fenomena alam tersebut, kerap dikaitkan dengan kisah masa lampau dan diceritakan turun temurun.

Baca Juga: Trailer Terbaru Gopi Hari ini 17 Desember 2021: Jigar dan Paridhi Menikah, Kedok Radha Akhirnya Terbongkar

Kisah tanah Jawa masa lampau tersebut menceritakan tentang seorang syekh yang berasal dari negeri Syam, hendak menyebarkan agama islam di tanah Jawa sampai bertemu dengan Sabdo Palon penjaga tanah Jawa lalu membuat perjanjian antara keduanya.

Seperti yang diberitakan oleh portal sulut, dalam artikel “Pantas Gunung Sumeru Meletus, Ternyata Ini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon Dimasa Lalu”, berikut adalah penjelasan tentang perjanjian tersebut.

Baca Juga: Hari 17 Desember 2021, apakah Jakarta Masih Ada Ganjil Genap ? Berikut Penjelasannya

Fenomena alam dan sosial yang terjadi di Nusantara saat ini tidak bisa lepas dari kisah masa lalu yang biasanya dikaitkan dengan fenomena sekarang, terutama bencana alam meletusnya Gunung Sumeru.

Jika kita mengingat tentang kisah yang penuh ajaran moral dan toleransi, kita pasti akan mengingat kisah Syekh Subakir dan Sabdo Palon.

Baca Juga: Jadwal Sholat Jumat 17 Desember 2021 untuk Wilayah DKI Jakarta Jam 11.50 WIB

Dari kisah ini, kita bisa ambil pelajaran yang berharga tentang musyawarah diantara penyebar agama Islam dan tokoh yang dianggap penjaga tanah Jawa.

Dikutip dari kanal YouTube Aliqul Channel, dikisahkan bagaimana Sabdo Palon penjaga tanah Jawa memberikan kesempatan kepada Syekh Subakir menyebarkan ajaran Islam dengan syarat yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Arti Mimpi Apabila diberi Sesuatu oleh Orang lain, Menurut Primbon Jawa

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, maka Sabdo Palon mengancam akan membuat goro-goro di masa yang akan datang.

Kisah ini sudah banyak di percayai oleh masyarakat terutama di tanah Jawa. Semua fenomena buruk saat ini adalah janji Sabdo Palon yang akan segera terjadi.

Baca Juga: Tanggal 18 Desember 2021 Hari Apa? Memperingati Apa? Ada Hari Bahasa Arab Sedunia dan Hari Jadi Kota Batam

Syekh Subakir adalah ulama dari Persia yang diutus Sultan dari Turki menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Beliau diangap orang yang paling berjasa dalam menyebar agama Islam di Jawa.

Namun, diceritakan penyelenggaraan agama Islam di Jawa mengalami banyak hambatan lantaran masih kuatnya orang Jawa dalam memegang kepercayaan lama.

Baca Juga: Tanggal 18 Desember Diperingati sebagai Hari Apa? Ada Hari Peringatan Internasional hingga Hari Jadi Kota

Hambatan tersebut disebabkan karena adanya bangsa Jin yang dipimpin oleh Sabdo Palon atau Kyai Semar yang bersembunyi di gunung Tidar Magelang di tanah Jawa.

Namun Syekh Subakir melakukan pembersihan dengan menancapkan tumbal berupa batu hitam di puncak gunung Tidar yang menyebabkan seluruh tanah Jawa bergejolak dan membuat bangsa Jin merasakan kepanasan.

Sabdo Palon yang telah ribuan tahun bersemayam di tanah Jawa keluar dari puncak Tidar dan berdiri di hadapan Syekh Subakir.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 17 Desember 2021: Minu Mencurigai Anandhi, Nenek Kalyani Ragu Dengan Jagdish

Konon keduanya sempat terjadi adu kesaktian selama 40 hari dan malam hingga Sabdo Palon kewalahan dan menawarkan gencatan senjata.

Sabdo Palon mensyaratkan menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Syarat itupun disetujui oleh Syekh Subakir.

Syarat itu berupa:

1. Jangan ada pemaksaan agama atau kepercayaan.
2. Jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah, buatlah yang bangunannya nampak gaya Hindu Jawa, walau isi dalamannya Islam.
3. Jika mendirikan kerajaan Islam, maka ratunya harus campuran Hindu dan Islam.
4. Jangan jadikan orang Jawa menjadi orang Arab. Biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa. Hati-hati jika orang Jawa hilang kepribadian dan budi pekertinya. Jika hilang, maka dia akan datang lagi membuat goro-goro.

Baca Juga: 5 Gejala Utama Varian Baru Covid-19 Omicron yang Harus Diperhatikan

Syarat-syarat itupun disetujui oleh Syekh Subakir dan tetap menghormati. Namun, karena suatu saat kelak karena perkembangan zaman, maka itu bukan kuasanya lagi.

Itulah kisah lampau perjanjian antara Syekh Subakir dan Sabdo Palon dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Perjanjian-perjanjian itu kemudian dikaitkan dengan fenomena alam yakni bencana alam meletusnya Gunung Sumeru beberapa waktu lalu. *(Alfian Limpaton/portal sulut)

 

 

 

 

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Portal Sulut

Tags

Terkini

Terpopuler