Lebih dari 8 Juta Data Dukcapil Empat Daerah Ini Telah Dijual ke Raid Forums

9 Juni 2021, 14:36 WIB
Laman pada situs Raid Forums untuk menjual data yang bocor. /Tangkap layar laman Raid Forums



MEDIA JABODETABEK - Lebih dari 8 juta data dari Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) beberapa daerah diperjualbelikan.

Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC mengungkapkan klaim akun "GadiZ" yang mengaku menjual 8.797.669 data Dukcapil dari empat daerah ke RaidForums.

Data yang dijual dengan harga mulai 169 dolar sampai 300 dolar Amerika Serikat.

Dilansir dari ANTARA Rabu, 9 Juni 2021, Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Doktor Pratama Persadha melalui percakapan WhatsApp menyebutkan penjualan data secara terpisah itu berasal dari 4 daerah di Indonesia.

Baca Juga: Bogor Berduka, Kadis Dukcapil Kabupaten Bogor Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Adapun daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Malang, Kota Bogor, Subang, dan Kabupaten Bekasi.

Disebutkan pula, data dari Kabupaten Malang merupakan data terbanyak dengan jumlah 3.165.815.

Selanjutnya, data di Kabupaten Bekasi 2.339.060, Subang 1.989.263, dan Kota Bogor 1.303.531 data.

Harga data di RaidForums sendiri, kata Pratama, masing-masing daerah berbeda.

Misalnya, untuk data dukcapil Kota Bogor dan Subang mematok harga masing-masing sebesar 169 dolar AS atau sekitar Rp2.4 juta.

Baca Juga: Bocornya 279 Juta Data Pribadi Penduduk Indonesia, Intan Fauzi : Pemerintah Kehilangan Kepercayaan Publik

Sedangkan data yang berasal dari Kabupaten Bekasi sebesar 300 dolar AS atau sekitar Rp4.2 juta.

Pratama menegaskan bahwa Pemerintah punya kewajiban melindungi data pribadi masyarakat sebagai data penting, bukan rahasia.

Tapi, jika sudah terjadi data yang diperjualbelikan, nantinya akan ada berbagai macam kasus penyalahgunaan data masyarakat.

"Namun, jika data sudah diperjualbelikan seperti ini, nantinya akan ada berbagai kasus penyalahgunaan data pribadi masyarakat, terutama di empat daerah tersebut," kata Pratama.

Misalnya, data tersebut digunakan sebagai bahan untuk membuat rekening atas nama orang lain, meminjam uang di pinjaman online ilegal yang bunganya ratusan kali lipat, hingga sebagai bahan penipuan.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Cek Data Pribadi Kita Bocor atau Tidak

Apalagi, lanjut Pratama, data tersebut cukup lengkap jika dilihat dari sampelnya, terdapat juga Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK).

Dari sampel data yang diberikan, format data yang ada adalah: NAMA_LGKP, TMPT_LHR, TGL_LHR, JENIS_KLMIN, NIK, NO_KK, NAMA_KEP, NAMA_PROP, NAMA_KAB, NAMA_KEC, NAMA_KEL, ALAMAT, KODE_POS, AGAMA, GOL_DRH, JENIS_PKRJN, STAT_KWN, PDDK_AKH, NAMA_LGKP_AYAH, NAMA_LGKP_IBU, NO_RW, NO_RT.

Pratama menegaskan, tidak ada sistem yang mampu 100 persen aman dari ancaman peretasan maupun bentuk serangan siber lainnya.

Oleh karena itu, perlu dibuat sistem yang terbaik dan dijalankan oleh orang-orang terbaik serta berkompeten agar nantinya selalu bisa melakukan pengamanan dengan standar yang tinggi.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler