Ekonomi Indonesia 2021 Tumbuh 4,5 persen, Menkeu : Defisit Pada Tahun 2020 Sekitar 6,1 Persen

19 Maret 2021, 16:25 WIB
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani /Instagram @srindrawati/

MEDIA JABODETABEK - Ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 4,9 persen di tahun 2021.

Baca Juga: Satpol PP Jakarta Utara Memfasilitasi Kendaraan Antar Jemput Lansia untuk Vaksinasi Covid-19

Hal ini berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

Baca Juga: Cara Merawat Rem Mobil Agar Tidak Mudah Overheat

Dalam pemroyeksian itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali naik menjadi 5,4 persen pada tahun 2022.

Baca Juga: Sempat Kembali Trending, ini Akun Instagram 9 Pemeran Drama True Beauty ini Wajib Kamu Follow!

Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami pemulihan ekonomi secara bertahap.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mengintruksikan Kepala Daerah Seluruh Indonesia Untuk Melakukan Vaksinasi Massal

 “pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi akan berlangsung secara bertahap dan tergantung pada penanganan di sektor kesehatan.” ujarnya

Baca Juga: Aldi Taher Buka Endors, Elly Sugigi : Norak Ah

“Indonesia sedang menghadapi tantangan terberatnya sejak krisis 1997. Dengan reformasi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan energi dan bakat dari populasi mudanya dan membuat ekonomi bergerak maju lagi,” kata Sekretaris Jenderal OECD pada OECD Economic Review of Indonesia 2021, Kamis 18 Maret 2021 seperti yang dikutip Media Jabodetabek dari laman resmi Setkab.go.id

Baca Juga: Karpetmu Apek? Mungkin Kamu Salah Metode Mencuci. Cek Disini !

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pemerintah melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter, salah satunya dengan melebarkan defisit hingga 6,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2020.

Baca Juga: Susah Bersihkan Baju Sutramu? Cek Disini Caranya!

“Saya pikir ini relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara OECD lainnya, bukan? Jadi kita mengalami defisit pada tahun 2020 sekitar 6,1 persen dan pada saat yang sama kondisi perekonomian juga relatif baik dan kontraksi sekitar dua persen. Itu adalah salah satu capaian yang juga kami gunakan untuk dapat merespons situasi 2021,” ujar Menkeu.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih Tempat Laundry Gaun Pengantinmu Bisa Rusak! Cek Disini!

“Sekarang kami benar-benar perlu fokus pada bagaimana memastikan bahwa proses pemulihan akan dilanjutkan. Pada saat yang sama, kami juga akan mempercepat pemulihan ini dan mengamati area yang membutuhkan lebih banyak dukungan kebijakan. Ini sangat pragmatis, tetapi juga fleksibel, transparan, dan akuntabel,” tutup Menkeu.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler