"Kemudian sungai tidak dapat menampung sehingga luber kemana-mana. Ini sedang kita teliti, kejadian seperti ini disini baru pertama kali,” beber Ade Yasin.
Untuk recovery wilayah, tambah Ade Yasin, pihaknya tengah melakukan koordinasi seperti apa kondisinya. Akan tetapi lebih cepat lebih baik recovery wilayah untuk segera dilakukan.
“Untuk lumpur dan material sudah dibersihkan oleh tim dari Unsur BPBD, Damkar, PUPR, TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, Ormas, Siskomdes Tugu Selatan dan lainnya," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah meminta agar Desa Tangguh Tahan Bencana (Destana) untuk diaktifkan kembali.
Baca Juga: Awas, Seluruh Wilayah di Kabupaten Bogor Berada di Zona Merah Covid-19
"Sehingga dapat bersiaga dengan Tagana di titik yang kira-kira rawan bencana," ungkapnya.
Sementara itu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menerangkan, tingginya bencana alam yang terjadi di Indonesia, itu diakibatkan dampak dari Badai La Nina.
Menurutnya itu yang mempengaruhi kondisi iklim yang abnormal sehingga curah hujan menjadi sangat besar.
“Pantauan saya, dari segi lingkungan sepanjang yang saya amati dan laporan dari Direktur Utama PTPN Gunung Mas sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat,"
"Hanya saja saya merekomendasikan untuk segera lakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman,” tutur Muhadjir.
Artikel Rekomendasi