Kronologi Oknum TNI AD Keroyok Warga di Jakarta Pusat, Berawal dari Ibu Pelaku Dipalak Preman Pasar Cikini

29 Maret 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. /Galamedia/

PIKIRAN RAKYAT JABODETABEK - Seorang warga menjadi korban pengeroyokan oknum anggota TNI Angkatan Darat di depan Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Kamis dini hari lalu.

Pengeroyokan ini bermula dari seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, yang dipalak oleh seorang preman bernama Odi Rohyandi (30), Fazli Destiandi Putra (28), dan Maulana (23).

Ternyata korban pemalakan tersebut melaporkan ketiga preman tersebut kepada anaknya yang merupakan anggota TNI. Merasa tidak terima ibunya dipalak, anggota TNI tersebut mengajak empat rekannya yang juga anggota TNI ke Pasar Cikini dan menemui para pelaku pemalakan pada Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Juga: 1.047 Mahasiswa dari 33 Kampus di Indonesia Jadi Korban TPPO Magang di Jerman

 

"Anak pedagang bersama rekan-rekannya, salah satunya Prada Lukman, datang ke rumahnya Odi. Kemudian, terjadi cekcok mulut dan (anggota TNI) diteriaki maling," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Condro, dikutip dari Antara pada Jumat, 29 Maret 2024.

Kemudian, Prada Lukman yang tertinggal dari keempat temannya ditarik ke sebuah rumah kosong. Pelaku lain, Fazli membawa tali dan mengikat Prada Lukman. Kemudian, ia dipukul oleh Maulana.

Setelah itu, personel Polsek Menteng segera datang mengevakuasi Prada Lukman sekaligus menangkap Odi.

"Kemudian, karena kasus ini melibatkan korban dari anggota TNI, perkara ini saya perintahkan untuk ditangani Polres Jakpus," kata Susatyo.

Pada Rabu sore, pukul 17.00 WIB, polisi menangkap dua pelaku lainnya, yakni Fazli dan Maulana. Selanjutnya, rekan-rekan Prada Lukman datang menghadap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan pelaku pengeroyokan ditangani secara serius.

Karena jumlahnya semakin banyak, mereka diberi pengertian sebelum akhirnya pulang. Keesokan harinya, yakni pada Kamis, empat warga ditemukan terluka di depan Markas Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) di Kemayoran.

Mereka diduga dibawa oleh rekan-rekan Prada Lukman ke sana dan dianiaya.

"Setelah itu, kami segera mengevakuasi korban ke RS Hermina, Kemayoran," ujar Susatyo.

Keempat korban masing-masing bernama Abdullah (26) warga Kabupaten Bogor yang berprofesi sebagai buruh harian lepas, Mamih (42) warga Balaraja, Hasan (32) warga Cirebon yang juga berprofesi sebagai buruh harian lepas dan Syefri Wahyudi (25) warga Cirebon.

Susatyo mengatakan saat ini, mereka masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Brigjen CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar memastikan adanya keterlibatan oknum anggota TNI dalam penganiayaan itu.

Ia mengatakan, pihaknya menyasar 14 oknum anggota TNI dari berbagai satuan terlibat dalam peristiwa itu. Tetapi baru mengamankan delapan orang, sedangkan enam lainnya akan menyusul.

Saat ditanya satuan para oknum anggota TNI itu, Irsyad tidak mengungkapkannya.

"Saya enggak bisa menyebutkan satu per satu. Soalnya banyak," kata Irsyad.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler