Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Bumi di Sulawesi Barat Capai 81 Orang

18 Januari 2021, 11:07 WIB
Potret bangunan rusak akibat gempa di Mamuju Sulawesi Barat. Saat masyarakat berduka, banyak yang mengambil keuntungan dengan menjual bensin eceran Rp30.000 dan mie instan Rp10.000 /doc. BNPB/

MEDIA JABODETABEK - Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Majene Sulawesi Barat membuat kerusakan cukup parah.

Tidak hanya merobohkan bangunan, tapi juga menimbulkan korban jiwa.

Gempa yang terjadi pada Jum'at 15 Januari 2021 menjadi rentetan bencana yang terjadi di Indonesia awal tahun ini.

Baca Juga: Ingkar Janji Pada Masa Kampanye, Wali Kota Meksiko Diikat di Pohon Oleh Warganya Sendiri

Perhari Minggu 17 Januari 2021 pukul 20:00 WIB total korban yang meninggal dunia akibat gempa di Majene mencapai 81 orang.

Informasi tersebut disampaikan oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dikutip Media Jabodetabek.com dari Pikiran-Rakyat.com,berdasarkan siaran pers Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yang disampaikan oleh Raditya Jati.

Baca Juga: Pemerintah Kemana, 6 Desa di Majene Kondisinya Memprihatinkan dan Terisolir

Dari jumblah tersebut 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju, 11 orang di Majene.

seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul : Hingga Minggu Malam, Korban Gempa Bumi di Sulawesi Barat Menjadi 81 Orang

Para petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Capai 900 Ribu

BPBD juga terus melakukan koordinasi dengan jajaran dari TNI-Polri, Basarnas, para relawan dan instansi terkait lainnya dalam upaya melakukan proses evakuasi masyarakat yang terdampak.

“Posdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene yakni 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan, serta 15 unit sekolah terdampak,” kata Raditya Jati dikutip Media Jabodetabek.com dari Pikiran-Rakyat.com.

Kepala BNPB Doni Monardo yang juga sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, memberikan dukungan berupa alat tes cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan Covid-19 di lingkungan pengungsian.

Baca Juga: Marshanda Ingin Punya 2 Anak Lagi

“Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar Covid-19,” ujarnya.

Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.

Selain itu, Doni Monardo juga meminta penanganan pengungsian warga yang terdampak gempa bumi Sulawesi Barat agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda.

Baca Juga: Jadi Presiden AS, Joe Biden Akan Cabut Larangan Negara Muslim Masuk AS

Hal itu dilakukan, guna mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran Covid-19 di tempat pengungsian.(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat).***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler