17 November Diperingati Sebagai Hari Terusan Suez, Simak Sejarahnya

- 17 November 2021, 08:47 WIB
Kapal kontainer Ever Given|17 November Diperingati Sebagai Hari Terusan Suez, Simak Sejarahnya
Kapal kontainer Ever Given|17 November Diperingati Sebagai Hari Terusan Suez, Simak Sejarahnya /Aljazeera/Otoritas Terusan Suez/EPA

MEDIA JABODETABEK – Ternyata tanggal 17 November diperingat sebagai sejarah lahirnya jalur laut tersibuk di dunia yakni Terusan Suez.

Menghubungkan jalur antara Laut Merah dan Laut Tengah, membuat Terusan Suez menjadi jalan alternatif perjalanan moda transportasi laut apabila ingin menuju ke sisi selatan Afrika baik dari Eropa – Asia maupun Asia – Eropa.

Memiliki panjang 163 km yang terletak di sebelah barat Semenanjung Sinai, Mesir. Terusan ini tak hanya sebagai jalur alternatif saja, ternyata Terusan Suez memiliki sejarah nya tersendiri. Terusan ini berada di Mesir, yang proses pembangunannya pertama kali dilaksanakan pada tahun 1830-an atas ide dari seorang insiyur Perancis bernama Linant de Bellefonds.

Baca Juga: Info Ganjil Genap Jakarta, Polda Metro Catat 7 Ribu Pelanggaran Selama 3 Pekan, Hari ini Masih Berlaku

Setelah melakukan survei di Isthmus of Suez, ia menemukan bahwa ketinggian antara Laut Merah dan Laut Tengah adalah sama.

Sehingga pada akhir tahun 18 Masehi, Napoleon Bonaparte mulai mengkaji sisa kanal peradaban kuno Mesir kuno. Dan pada tahun 1854 pun penguasa asal Pernacis, Ferdinand de Lesseps mulai membangun terusan antara Laut Merah dan Laut Tengah. Proses pembangunan tersebut dilakukan dengan kerjasama penguasa Mesir, Ismail Pasha.

Hingga akhirnya pada bulan april tahun 1859 proses pembangun tersebut dimulai dengan mengumpulkan para insiyur beberapa negara. Dengan menggunakan 1,5 juta tenaga pekerja paksa asal Afrika.

Baca Juga: 17 Link Twibbon HUT Kabupaten Gowa ke 701, Bingkai Foto Terbaru yang Pas Untuk Dibagikan di Media Sosial

Namun karena terdengar kabar puluhan ribu pekerja meninggal akibat beberapa kolera dan hal-hal lain, sehinga pembangunan tersebut kemudian dipercepat dengan hanya memakai tenaga pekerja Eropa dan beberapa mesin penggali.

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x