Kantor Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza Jadi Target Serangan Udara Israel

- 18 Mei 2021, 15:31 WIB
Kantor Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza jadi target serangan udara israel
Kantor Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza jadi target serangan udara israel /Twitter @Lolwah_Alkhater

MEDIA JABODETABEK - Serangan udara Israel menargetkan kantor Bulan Sabit Merah Qatar (QRSC) di Gaza, sebuah organisasi kemanusiaan, pada 17 Mei 2021.

Serangan ini membunuh dua warga Palestina dan melukai sepuluh orang lainnya.

Menerjemahkan cuitan akun Twitter QRSC tersebut, Al Jazeera melaporkan bahwa organisasi tersebut mengecam tindakan ini.

Baca Juga: Tidak Bisa Masuk Rumah Sakit, Pasien COVID-19 India Beralih ke Pengobatan Alternatif

"Bulan Sabit Merah Qatar mengecam ditargetkannya markas organisasi di Gaza dan menegaskan kebutuhan diperbolehkannya tim bantuan untuk bekerja menurut hukum kemanusiaan internasional," kata QRSC seperti dikutip Media Jabodetabek dari Al Jazeera.

Sektretaris Jenderal QRSC, Ali bin Hassan Al Hammadi, menyebutkan serangan ini merupakan pelanggaran Konvensi Jenewa.

Kementrian Luar Negeri Qatar juga mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran nilai kemanusiaan.

Baca Juga: Direktur Jenderal WHO Situasi di Tigray, Ethiopia Sangat Mengenaskan, Banyak Orang Sekarat

"Qatar mengecam keras serangan Israel terhadap Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza, menyebabkan kematian dan korban dan sebelum itu menyerang gedung Al-Jala yang mengandung Al-Jazeera serta AP," kata Lolwah Alkhater, juru bicara Kemlu Qatar seperti dikutip Media Jabodetabek dari akun Twitter @Lolwah_Alkhater pada 18 Mei 2021.

"Kami memanggil semua komunitas internasional untuk membuat Israel bertanggung jawab dan berhenti meneror raktyat sipil," lanjut Lolwah.

Francesco Rocca, presiden dari Federasi Internasional Salib Merah dan Bulan Sabit Merah, juga mencuit prihatinnya terhadap serangan ini.

Baca Juga: Banyak Warga Terlantar Karena Serangan Brutal Israel, Palestina Butuh Bantuan

"Berita mengkhawatirkan dari #Gaza: Kantor Bulan Sabit Merah Qatar dibombardir. Rakyat sipil, tim kemanusiaan serta infrastruktur mereka, staf medis, ambulans serta rumah sakit, dan media bukanlah target. Solidaritas kami kepada relawan dan staf @QRCS," kata Francesco seperti dikutip Media Jabodetabek dari akun Twitter @Francescorocca pada 18 Mei 2021.

QRSC telah bekerja untuk merespon kebutuhan rakyat Palestina di Gaza selama penyerangan Israel.

Pada 16 Mei 2021, mereka mengumumkan alokasi 1 miliar dolar, atau sekitar Rp14 triliun dengan kurs Rp14.301, yang ditujukkan untuk membantu keluarga Palestina yang terkena dampak pengeboman.

Baca Juga: AS akan Membagikan Vaksin COVID-19 ke Seluruh Dunia

Pendanaan tersebut akan digunakan untuk kebutuhan dasar warga Palestina seperti persediaan medis.

Al Jazeera melaporkan bahwa serangan ini datang bersamaan dengan kecaman kelompok HAM internasional terhadap Israel pada 17 Mei 2021.

Pengecaman terhadap Israel ini datang karena penyerangan Israel yang membabi buta.

Kru ambulans dan fasilitas kesehatan, termasuk kru Doctors Without Border (MSF), diserang oleh Israel.

Baca Juga: Paris Hilton Tiba-tiba Hapus Twit yang Memberikan Dukungan Untuk Palestina, Ada Apa ?

Kecaman ini tidak hanya datang dari kelompok HAM internasional.

Protes solidaritas Palestina yang terjadi di beberapa negara juga mengkritik serangan Israel.

Setidaknya 200 orang telah terbunuh karena konflik di Gaza sejak kekerasan ini terjadi seminggu yang lalu.

Ini adalah konflik terparah yang terjadi di Palestina sejak tahun 2014.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Twitter @Lolwah_Alkhater


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini