"Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," ujarnya.
Baca Juga: Pesawat Tempur China Terus Awasi Taiwan, Militer AS Bersiap Hadapi Perang
Dalam sebuah foto kapal yang meninggalkan pangkalannya di Yokosuka, Jepang, tampaknya menuju ke Laut Cina Selatan sedang dibagikan di media sosial.
Menanggapi hal itu, China mengutuk manuver Angkatan Laut AS sebagai 'tipuan lama untuk memanipulasi' situasi di selat, dan jalur USS John McCain 'dilacak dan dipantau' sepanjang waktu.
"Tindakan AS untuk mengirim kapal perang untuk berlayar melalui Selat Taiwan dan mengumumkannya di depan umum adalah trik lama untuk memanipulasi situasi lintas-Selat. China dengan tegas menentang itu," kata Kolonel Senior Zhang Chunhui, juru bicara PLA Eastern. Komando Teater China.
Sebelumnya pada akhir Januari 2021, kelompok penyerang kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Roosevelt berlayar ke Laut Cina Selatan ke arah selatan.
Baca Juga: Pasukan China Siap Tempur dengan AS di Laut Natuna Utara
Meskipun secara resmi mengikuti kebijakan 'Satu China', AS telah memberikan senjata dengan nilai 13 miliar dolar AS kepada Taiwan dalam empat tahun terakhir.
Pada Rabu, 4 Februari 2021 pemerintahan Joe Biden mengatakan AS terus mematuhi kebijakan "Satu China" meskipun ada ketegangan ada ketegangan kedua negara terkait dengan Taiwan. Kebijakan tersebut menegaskan bahwa hanya ada satu negara berdaulat bernama China.
Kebijakan China itu dimulai pada tahun 1979 ketika Amerika Serikat pindah untuk mengakui Republik Rakyat Cina dan membatalkan pengakuan Taiwan.***(Julkifi Sinuhaji/Pikiran rakyat)
Artikel Rekomendasi