Pakar: Selain Cegah Diabetes, Pengurangan Konsumsi Nasi Berguna untuk Kesehatan dan Lingkungan

- 20 Desember 2021, 21:18 WIB
Ilustrasi nasi/Pakar: Pengurangan Konsumsi Nasi Berguna untuk Kesehatan dan Lingkungan
Ilustrasi nasi/Pakar: Pengurangan Konsumsi Nasi Berguna untuk Kesehatan dan Lingkungan /pixabay.com/SpencerWing//

MEDIA JABODETABEK – Pengurangan konsumsi nasi tidak hanya mengurangi potensi diabetes, namun juga dapat membantu melestarikan lingkungan dengan mengurangi peralihan fungsi lahan dari hutan menjadi sawah, menurut beberapa pakar nutrisi dan kesehatan.

“Mengonsumsi nasi berlebih bisa berkontribusi pada risiko diabetes. Selain itu, faktor lain yang juga berkontribusi pada diabetes, seperti gaya hidup sedentari dan kegemukan,” tutur dokter dan relawan di Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) Alvi Muldani dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Senin.

Alvi mengungkapkan berdasarkan penelitian yang didapat dari orang yang mengonsumsi nasi 450 gram sehari dibandingkan yang mengonsumsi 150 gram mempunyai risiko lebih besar 20 persen terkena diabetes.

Baca Juga: Daftar 11 Film yang Akan Tayang di Bioskop Indonesia Bulan Januari 2022, Salah Satunya Ada Teluh

Hal itu disebabkan oleh indeks glikemik yang tinggi pada nasi di mana kenaikan gula dalam darah memantik pengeluaran insulin.

Semakin banyak kadar insulin tubuh yang tinggi menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula dalam darah akan meningkat karena gula tidak diserap tubuh.

Kebutuhan insulin yang semakin tinggi juga menyebabkan lelahnya pankreas, sehingga insulin yang diproduksi jumlahnya sedikit dan kadar gula dalam darah semakin bertambah.

Data International Diabetes Federation (IDF) membuktikan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia sebagai negara dengan kasus diabetes terbanyak.

Ia menekankan bahwa Indonesia mempunyai banyak sumber karbohidrat selain nasi putih yang berisiko diabetes rendah.

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini