Fakta Ahmadiyah, Aliran yang Dianut Dokter Faheem Younus dan Mengundang Kontroversi di Indonesia

- 29 Juli 2021, 18:34 WIB
Dokter Faheem Younus
Dokter Faheem Younus /Twitter @faheemyounus

Ahmadiyah merupakan sebuah gerakan keagamaan yang dibawa oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad pada periode 1835 hingga 1908 di India.

Dilansir dari laman Al Islam, ajaran ini muncul sebagai tanggapan atas praktik kolonialisme Inggris di India dan menciptakan kebangkitan umat Islam. Terlebih, saat itu praktik-praktik misionaris atau Kristenisasi juga tengah masif di masyarakat.

Tak hanya itu, Mirza beserta pengikutnya juga berupaya mengkanter gerakan modernisasi Sayyid Ahmad Khan dan kebangkitan fundamentalisme Hindu Arya Samaj.

Baca Juga: Viral di TikTok, Lirik Lagu Setia untuk Selamanya dari Aprilian dan Fauzana, Tak Bosan Bosan Aku Memandangmu

Ketika gerakan syiarnya tengah berlangsung, pada tahun 1889 di sebuah desa bernama Qadian, yang berlokasi di negara bagian Punjab, India, Mirza mendeklarasikan dirinya sebagai Mujaddid, al-Masih, dan al-Mahdi.

Perlu diketahui, perpecahan terjadi di antara Ahmadi (pengikut Ahmadiyah) dan membuat jemaat ajaran tersebut terbagi dua, yakni Ahmadiyah Qadian dan Ahmadiyyah Lahore.

Penyebab perpecahan itu kerap kali disangkutpautkan dengan faktor kepemimpinan secara internal, ada yang menghendaki Hadhrat Mirza Ghulam Bashiruddin Mahmud Ahmad (Putra kedua Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad) dan ada yang menghendaki Muhammad Ali (tokoh senior Ahmadiyah).

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Batak Pariban dari Jakarta yang Dipopulerkan Oleh Suryanto Siregar

Akan tetapi, mayoritas dari pengikut Ahmadiyyah memilih Hadhrat Mirza Ghulam Bashiruddin Mahmud Ahmad sebagai Khalifatul al-Masih, al-Mau'ud II yang memindahkan pusat Ahmadiyah ke London, Inggris.

Ahmadiyah di Indonesia

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x