Tumbuhkan Cinta Gizi pada Anak Sejak Usia Dini

- 27 Maret 2021, 07:30 WIB
iustrasi cinta gizi pada anak
iustrasi cinta gizi pada anak /Pixabay/ Zaki AHMED

MEDIA JABODETABEK- Pengasuhan gizi dan kesehatan dalam bentuk pemberian makan yang baik dan perlindungan kesehatan merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang  anak usia prasekolah.

Untuk itu peran serta orang tua dan lingkungan, termasuk guru di lembaga pendidikan usia dini, sangat penting untuk menanamkan kecintaan anak pada makanan bergizi.

Mengenai gizi pada anak usia prasekolah, Dr. Elvina Karyadi, M.Sc, Ph.D, SpGK selaku ahli gizi menerangkan, bahwa pada dasarnya, makanan anak usia dini (2-6 tahun) harus memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan sesuai tahapan tumbuh kembang mereka.

Baca Juga: Sulit Tertidur? 6 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Kualitas Tidurmu Lho

“Saat ini, salah satu masalah gizi yang  dihadapi anak  Indonesia bukan melulu karena kekurangan  gizi makro (protein, karbohidrat, lemak) namun juga kekurangan gizi mikro (vitamin dan mineral).”  Jelas Dr. Elvina

Ditengah kenyataan bahwa anak Indonesia masih menghadapi beban gizi ganda, yaitu kurang gizi dan kelebihan gizi, dukungan dan stimulasi orangtua dalam menanamkan pola makan sehat dengan gizi seimbang pada anak sangat penting

Hal ini menurut Elvina karena status gizi anak akan membawa dampak pada kehidupan mereka selanjutnya , dari mulai masa kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga usia lanjut.

Baca Juga: Pahami Pentingnya Periode Window of Opportunity pada Anak

Pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi yang baik dan mencukupi melalui edukasi gizi sejak dini perlu dilakukan tidak hanya di rumah namun juga di lembaga pendidikan termasuk  pendidikan usia dini (PAUD),

Karena di tempat ini anak-anak mendapatkan pengalaman, sosialisasi, serta pengajaran pada masa terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) yang akrab disapa dengan Prof. Reni ini.

Baca Juga: Dehidrasi dan Dampaknya Terhadap Aktifitas

Menurut Prof. Reni Esensi dari pendidikan anak usia prasekolah, dalam hal ini PAUD, adalah pemberian rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh-kembang anak dan dilaksanakan melalui pendekatan bermain sambil belajar.

Penanaman kejujuran, disiplin, cinta sesama, cinta tanah air, dan semua nilai yang positif lain termasuk pengetahuan mendasar mengenai gizi perlu pembiasaan dan harus dilakukan secara terus menerus.”

Ini semua memerlukan keteladanan yang baik dan konsisten disamping penguasaan yang baik pula tentang prinsip-prinsip PAUD yang benar.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Komitmen Kebersamaan lewat Komunikasi Rutin

“Untuk itu, persiapan dan pengembangan generasi emas ini memerlukan keterlibatan dan dukungan semua pihak, mulai dari orang tua, keluarga, masyarakat, perguruan tinggi yang memiliki jurusan atau konsentrasi PAUD, dan tentunya pemerintah,” terang Prof. Reni.

Editor: Naja Nuroni


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini