Oxford Coba Gabungkan Vaksin AstraZeneca dan Pfizer

- 5 Februari 2021, 10:06 WIB
Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 /HakanGerman/Pixabay

MEDIA JABODETABEK – Universitas Oxford melakukan uji coba menggabungkan vaksin COVID-19 Pfizer dan AstraZeneca. Tujuannya adalah untuk mendapatkan fleksibilitas yang lebih baik dalam penggunaan vaksin jika persediaannya langka secara global.

Seperti yang dikutip Media Jabodetabek dari The Japan Times, universitas terkemuka di Inggris ini akan merekrut sekitar 820 orang relawan dengan usia diatas lima puluh tahun di delapan area seluruh Inggris pada minggu ini. Nantinya vaksin asal Amerika Serikat (AS) dan Inggris ini akan diberikan urutan obat yang berbeda (AstraZeneca lalu Pfizer dan sebaliknya) dengan interval empat dan dua belas minggu. 

Penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca dan produsen obat lainnya telah memicu ketegangan dengan Uni Eropa (UE). Hal ini mendorong pihak UE melakukan kontrol ekspor untuk membantu menopang kebutuhan vaksin mereka sendiri. Jika penelitian ini memberikan hasil yang baik, bisa membuat negara-negara yang memiliki vaksin dengan jumlah berlebih bisa membantu negara lainnya yang membutuhkan.

Selain itu dengan percobaan ini peneliti berharap bisa melihat apakah ada perbedaan hasil yang lebih baik atau lebih buruk jika seseorang diberikan dua vaksin yang berbeda. Apalagi sekarang COVID-19 telah bermutasi menjadi jenis yang lebih berbahaya dan mematikan, seperti yang terjadi di Afrika Selatan dan Inggris.***

Editor: Andhika Pradityo

Sumber: The Japan Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x