MEDIA JABODETABEK- indikasi peningkatan konsumsi camilan di negara Asia Pasifik seperti Indonesia sebesar 4% setiap tahunnya.
Cokelat, pastry, biskuit dan permen menjadi jenis camilan yang paling digemari anak-anak di Indonesia yang hadir beragam dengan variasi yang menarik, mudah didapatkan, dan menjadi tren di masyarakat.
Sedangkan camilan manis dan lengket yang dikonsumsi dengan frekuensi berlebih berisiko lebih besar memunculkan permasalahan gigi berlubang pada anak.
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. menjelaskan, maraknya pilihan ragam camilan yang digemari saat ini banyak yang bersifat kariogenik yaitu berpotensi meningkatkan risiko gigi berlubang.
Baca Juga: Ingin Buah Hati Anda Tumbuh dan Berkembang Secara Otimal, Baca Caranya Disini
“Mengonsumsi camilan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula terutama yang lengket dapat menurunkan derajat keasaman mulut. Setelah konsumsi makanan yang manis derajat keasaman mulut turun hingga di bawah pH kritis 5,5 dalam hitungan menit dan tetap rendah hingga 1 jam setelahnya. Bila terjadi terus menerus kondisi ini menyebabkan hilangnya mineral (email) pada gigi dan mengakibatkan terjadinya gigi berlubang,” lanjutnya
Menurut survei 79% camilan dibeli dengan alasan memenuhi keinginan akan rasa dan tampilan, dan 65% dilakukan secara spontan karena ingin mencoba camilan baru.
Pakar Gizi Keluarga, Leona Victoria Djajadi, MND., memaparkan, Kehadiran ragam jajanan yang menarik dan mudah didapatkan saat ini mendorong masyarakat mengonsumsi camilan melebihi frekuensi yang dianjurkan.
Snack atau camilan bergizi seimbang sebagai sumber makanan tambahan ideal dikonsumsi 2 – 3 kali sehari di antara makan utama agar pola makan terjaga dan kadar gula darah seimbang dan tetap aman bagi kesehatan gigi. "Jika ingin memberikan camilan manis yang digemari anak-anak, sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan waktu makan utama,”papar Leona.
Artikel Rekomendasi