Siapa Bilang Makanan Sehat itu Tidak Lezat

- 12 Januari 2021, 12:23 WIB
Siapa Bilang Makanan Sehat itu Tidak Lezat?
Siapa Bilang Makanan Sehat itu Tidak Lezat? /Media Jabodetabek/

MEDIA JABODETABEK–Makanan sehat selalu diindentikan dengan makanan yang tidak enak atau tidak lezat namun tidak demikian yang dinyatakakan Chef Aldhi Adhena, seorang Executive Chef di salah satu perusahaan food ternama di Indonesia.

Menurut Aldhi, seorang Chef harus mampu memberikan solusi dan edukasi kepada konsumen dan masyarakat bagaimana bisa menghadirkan masakan yang lebih sehat tetapi juga lebih sehat, menggugah selara dan tentu saja mengenyangkan.

Hasil riset yang dilakukan oleh Unilever Food Solutions sejak tahun 2001 terhadap 5000 responden dari 10 negara (Inggris, Jerman, Polandia, Rusia, AS, Brazil, Afrika Selatan, Turki, Indonesia dan China). Hasil riset tersebut dikemas dalam World Menu Report: ‘Seductive Nutrition’ yang memaparkan bahwa konsumen Indonesia menginginkan dua hal ketika memilih makanan: pilihan menu yang lebih menyehatkan (80%), dan sebanyak 52% konsumen ingin tetap memanjakan diri pada saat makan di luar rumah.

Baca Juga: BASARNAS Berhasil Evakuasi 74 Kantong Jenzah Tragedi Pesawat Sriwjiaya

Namun menurut para responden makanan yang lebih menyehatkan biasanya lebih mahal (58%), kurang menggugah selera (47%), dan tidak mengenyangkan (45%). Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan para responden dalam memilih hidangan yang lebih sehat yaitu: porsi yang cukup, lezat dan nikmat, nama makanan yang menarik dan mengundang selera, rendah kandungan lemak, proses memasak yang dipanggang dan lebih banyak sayuran.

Emilia E. Achmadi MS, seorang Clinical Dietitian, Food & Nutrition Expert mengungkapkan bahwa trend masyarakat saat ini yang lebih suka makan di luar, penting bagi masyarakat untuk mulai mau belajar dan mengetahui kebutuhan asupan gizi mereka, karena kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jenis kelamin, usia, kapasitas aktifitas keseharian dan lain-lain.

Makanan seimbang haruslah memiliki kandungan zat gizi yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin & mineral, serta serat. Untuk itu perlu mengubah pola pikir dan menyadari bahwasanya ‘nutrition is not what I do, it is what I am – kebiasaan makan bukan hanya suatu aktifitas yang saya lakukan, melainkan jati diri saya’”. Merupakan sebuah pola pikir yang menyatu pada kebiasaan hidup sehari-hari dan bukan hanya semata-mata sebuah “pekerjaan” yang dilakukan secara terpaksa.

Makanan yang mengandung gizi seimbang dan sehat tidak selalu harus mahal, tetapi makanan yang segar dan tersedia secara lokal sehingga kandungan gizinya optimal. Untuk memperoleh makanan yang sehat, masyarakat harus dapat dan mau memilih alternatif dan mengontrol nafsu makan dengan baik.

Misalnya ketika ingin makan nasi goreng, beras putihnya bisa diganti dengan beras merah yang lebih kaya serat. Memilih cara memasak dengan dipanggang daripada digoreng, memperbanyak jumlah sayuran, agar keseimbangan asupan gizi tercapai.

Halaman:

Editor: Irwan D


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x