MEDIA JABODETABEK - Anak-anak yang terpapar kafein di dalam kandungan cenderung lebih pendek daripada teman sebayanya yang tidak terpapar kafein benarkah?
Ya, nyatanya sebuah studi dalam jurnal JAMA Network Open menemukan kalau anak yang terpapar kafein di dalam kandungan cenderung lebih pendek daripada yang tidak terpapar kafein.
Diketahui kafein merupakan salah satu makanan yang dilarang selama kehamilan, meskipun hanya sedikit tapi bisa menyangkut seorang anak dalam kandungan.
Konon katanya jika hanya diminum sedikit, tapi bisa dikaitkan dengan tingkat kelahiran yang lebih rendah.
Baca Juga: Selain Museum of Ice Cream, Berikut 5 Rekomendasi Tempat Wisata Liburan Akhir Tahun Seru di Singapur
Seperti yang Mediajabodetabek.com kutip dari ANTARA kalau para peneliti sudah menyiarkan Medical Daily beberapa waktu lalu tentang kemungkinan dampak konsumsi kafein pada pertumbuhan anak.
Seperti disiarkan dalam program tersebut setidaknya dua studi menganalisis 2.400 wanita hamil.
Bahkan para peneliti telah menemukan anak-anak yang lahir dari wanita dengan kafein dan paraxanthine sedikit lebih pendek.
Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang ibunya tidak mengonsumsi kafein dan paraxanthine.
Diketahui paraxanthine adalah produk pemecahan kafein. Mengkonsumsi kafein saat hamil meningkat dari usia empat tahun menjadi usia delapan tahun.
Baca Juga: 5 Kiat Riasan 'Glass Skin' Layaknya Aktor Drama Korea, Begini Caranya!
Karena mengkonsumsinya menjadikan anak lebih pendek apalagi jika mengkonsumsi sebanyak 200 mg per hari.
Sebab jika mengkonsumsi kurang dari 200 mg setara dengan jumlah kafein dalam satu cangkir kopi 12 ons.
Menurut catatan The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) secangkir kopi instan mengandung sekitar 100 mg kafein.
Namun, jika kopi yang belum jadi mengandung 140 mg menurut Cleveland Clinic.
Sebelumnya kamu juga haris tahu apa saja makanan dan minuman apa saja yang mengandung kafein selain kopi, yaitu: cokelat, teh dan soda.***