Resep Lapis Kojo Khas Palembang, Kue Bingen Wangi Daun Pandan Untuk Menu Buka Puasa

12 April 2022, 15:00 WIB
Kue Lapis Kojo Khas Palembang /tangkap layar YouTube Cooking With Juwita

MEDIA JABODETABEK – Berikut ini informasi mengenai lapis Kojo Khas Palembang, Kue Bingen yang beraroma wangi daun pandan ini cocok sebagai menu buka Puasa.

Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan telah tersohor dengan kuliner khasnya yang berbahan daging ikan seperti empek-empek.

Kota yang dibelah oleh Sungai Musi ini ternyata juga memiliki beraneka ragam jenis kue basah yang tak kalah menggoyang lidah dibandingkan pempek.

Pasalnya Kue basah seperti maksuba, delapan jam, engkak ketan, lapis kojo, lapis legit ini kerap dijumpai di rumah-rumah warga sebagai sajian untuk menerima tamu terutama saat Lebaran Idul Fitri.

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Orang yang Diwakilkan, Tulisan Arab dan Latin

Salah satu kue basah dengan rasa yang legit dan selalu menjadi buruan masyarakat setempat yakni lapis kojo.

Kue yang berwarna hijau dengan tekstur lembut ini menawarkan sensasi berbeda jika dibandingkan kue basah lain.

Ciri khas dari kue kojo terletak pada adanya aroma wangi yang berasal dari daun padan dan daun suji.

Kue yang tergolong bingen ini terbilang tak sembarang karena setidaknya dibutuhkan waktu hingga 3,5 jam untuk memanggangnya di atas tungku api.

Hal tersebut demi mendapatkan tekstur berlapis-lapis pada setiap irisan kuenya.

Baca Juga: Baeksang Arts Awards ke-58 Mengumumkan Nominasi untuk Kategori Film dan TV

Para pembuat tidak bisa memanggang adonan sekaligus dalam satu loyang. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesabaran dalam membuat kue lapis kojo.

Di era sebelumnya, di mana belum adanya alat pemanggang kue listrik diketahui para terdahulu menggunakan tungku.

Tungku yang sudah dipanaskan menggunakan arang ditelungkupkan di atas loyang selama beberapa menit, hingga lapisan adonan matang.

Kemudian, tungku dipanaskan kembali dan begitu seterusnya sampai adonan habis.

Saat ini hal tersebut sudah jarang dilakukan warga Palembang, walaupun masih ada. Para ibu-ibu beralih menggunakan oven listrik yang mendapatkan panas dari api di bagian atas dan bagian bawah.

Baca Juga: Volkswagen Indonesia Perpanjang Masa Garansi Kendaraan Hingga Empat Tahun

Keunikan lainnya dari kue kojo lapis yakni dari cara pembuatannya, yang mana tak perlu menggunakan mixer dalam membuat adonan. Pembuat hanya cukup mengaduk seperti biasa saat mencampurkan bahan-bahan makanannya.

Lalu, adanya penggunaan daun pandan dan daun suji sebagai pewarna alami seakan menegaskan bahwa kue ini memang sudah lama berada di tengah-tengah masyarakat Palembang.

Biasanya, lembaran daun diperoleh dengan mudah oleh para ibu-ibu dari pekarangan rumahnya sendiri.

Adapun bahan yang digunakan yakni 500 ml santan kental yang berasal dari dua butir kelapa, 100 ml jus daun pandan dan daun suji yang biasanya dari 15 lembar daun padan dan daun suji, 150 gram gula pasir dan setengah sendok teh garam.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lumpia Kurma Keju yang Cocok untuk Dijadikan Takjil Menu Buka Puasa

Semua bahan itu dicampur dan direbus sampai mendidih, dengan catatan jangan sampai pecah santan.

Lalu, menyiapkan 150 gram mentega yang kemudian dilelehkan di atas api.

Dilanjutkan dengan membuat adonan kedua yang terdiri atas 15 butir telur ayam, 210 gram gula pasir, pasta vanila secukupnya, gula fermentasi satu sendok teh untuk menghilangkan bau amis dari telur.

Semua bahan diaduk rata sampai larut dengan gula. Kemudian ditambahkan 200 ml kental manis.

Proses pencampurannya tak perlu menggunakan alat mixer karena cukup menggunakan twist. Selanjutnya, masukkan air rebusan santan dan daun pandan yang sudah dibuat sebelumnya, dengan catatan disisakan sedikit untuk mengaduk terigu.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Tangerang Ini Wajib Banget Dikunjungi Saat Liburan Idul Fitri Bersama Keluarga dan Saudara

Langkah selanjutnya, menyiapkan adonan yang ketiga yakni 100 gram tepung terigu, dua sendok susu bubuk, lalu dicampur dengan air rebusan santan dan daun pandan.

Memasukkan adonan ketiga dan kedua sampai tercampur rata, untuk kemudian dimasukkan adonan mentega cair. Lalu, ditambahkan pasta pandan untuk mempercantik warna.

Setelah kesemua adonan menjadi satu, maka adonan disaring agar menghasilkan tekstur kue yang cantik untuk dilajukan ke tahapan pemanggangan adonan.

Terlebih dahulu siapkan loyang berukuran 18x18x7 cm, lalu bagian permukaan loyang diolesi minyak goreng, namun bagian dinding loyang dibiarkan saja. Pada bagian permukaan loyang dilapisi kertas roti.

Sebelum dimasukkan ke dalam loyang, adonan diaduk terlebih dahulu karena biasanya akan sedikit mengendap.

Baca Juga: Biodata Raden Rakha Lengkap Umur, Hobi, dan Akun Instagram, Aktor Pemeran Ilham di Mega Series Panggilan

Masukkan sekitar adonan antara 50 ml-100 ml, atau tergantung dengan jumlah lapis yang diinginkan ke dalam loyang dan dipanggang di dalam oven dengan suhu 230 derajat celcius.

Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 5 sampai 7 menit untuk memanggang tiap lapisan.

Biasanya pada lapisan pertama akan muncul gelembung, untuk mengatasinya kue ditusuk-tusuk dengan lidi dan dirapikan dengan alat penekan lapis legit. Hal itu dilakukan terus sampai adonan habis.

Satu loyang kue kojo lapis dijual dengan harga Rp350 ribu. Namun, sejak beberapa tahun terakhir warga Sematang Borang Palembang mengaku jarang menerima pesanan kue ini untuk satu loyang penuh.

Biasanya dicampur dengan kue basah lainnya seperti maksuba, delapan jam dan lapis legit karena beraneka ragam kue basah lainnya dijual disetiap toko kue.

Demikian artikel mengenai Lapis Kojo Khas Palembang, Kue Bingen yang beraroma wangi daun pandan ini cocok sebagai menu buka Puasa.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Tags

Terkini

Terpopuler