Apa Itu Spinal Cord Injury? Penyakit yang Sebabkan Laura Anna Lumpuh hingga Meninggal Dunia

15 Desember 2021, 17:13 WIB
Apa Itu Spinal Cord Injury? Penyakit yang Sebabkan Laura Anna Lumpuh hingga Meninggal Dunia. /Instagram.com/@edlnlaura

MEDIA JABODETABEK – Kabar duka saat ini sedang menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Selebgram cantik bernama Edelenyi Laura atau yang sering dikenal dengan nama Laura Anna mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 15 Desember 2021.

Laura Anna meninggal dunia akibat penyakit bernama Spinal Cord Injury yang ia derita setelah insiden kecelakaan mobil yang dialami bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad.

Lantas, apa itu Spinal Cord Injury yang mampu merenggut nyawa seseorang?

Baca Juga: Chansung 2PM Unggah Surat Tulisan Tangan untuk Penggemar, Ungkap 3 Hal Ini dalam Isi Suratnya

Spinal Chord Injury atau ‘Cedera Tulang Belakang’ adalah sebuah kerusakan pada sumsum tulang belakang akibat trauma (misalnya kecelakaan mobil) atau dari penyakit atau degenerasi (misalnya kanker).

Tidak ada catatan pasti dari penghitungan global penyakit ini. Namun, kasus Spinal Cord Injury ini setiap tahun diperkirakan hanya ada 40 hingga 80 kasus per satu juta penduduk di Dunia.

Dilansir Mediajabodetabek.com dari laman resmi WHO, 90 persen kasus Spinal Cord Injury ini disebabkan oleh penyebab traumatis seperti kecelakaan.

Baca Juga: Selebgram Laura Anna Meninggal Dunia, Sempat Sampaikan Firasat Lewat Gambar Tempat Tidur Kosong

Meski begitu, proporsi Spinal Cord Injury non-traumatis juga mengalami peningkatan.

Gejala yang terjadi pada Spinal Cord Injury umumnya tergantung pada tingkat keparahan cedera dan lokasinya di sumsum tulang belakang.

Gejala ini mungkin salah satunya adalah hilangnya sebagian atau seluruh fungsi sensorik atau control motoric lengan, kaki, bahkan bisa sampai ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Tutorial Hijab Pashmina ala Fuji saat Bertandang ke Rumah Ria Ricis, Simple dan Cantik Bikin Pangling

Untuk kasus Spinal Cord Injury yang paling parah bisa sampai mempengaruhi sistem yang mengatur control usus atau kandung kemih, pernapasan, detak jantung, hingga tekanan darah. Kebanyakan orang dengan penyakit Spinal Cord Injury mengalami nyeri kronis.

Studi yang dilakukan WHO juga menyebutkan bahwa Laki-laki memiliki risiko terkena Spinal Cord Injury pada usia dewasa muda yaitu 20 hingga 29 tahun dan usia yang lebih tua sekitar 70 tahun ke atas.

Sedangkan pada Wanita paling berisiko pada usia remaja di umur 15 sampai 19 tahun dan usia yang lebih tua sekitar 60 tahun.

Baca Juga: Penyakit Laura Anna adalah Spinal Cord Injury, Kenali Pengertian, Penyebab hingga Risiko Kematian

Dengan rasio pria-wanita minimal 2:1 di antara orang dewasa. Terkadang bisa lebih tinggi.

Risiko kematian tertinggi penyakit ini terjadi pada tahun pertama setelah terjadi cedera, akan tetapi tetap tinggi dibandingkan dengan populasi umum.

Orang yang mengalami Spinal Cord Injury 2 sampai 5 kali lebih, mungkin akan meninggal sebelum waktunya dibandingkan dengan orang tanpa Spinal Cord Injury.

Baca Juga: Trending 1 di YouTube, Chord dan Lirik Lagu Dulu yang Dipopulerkan Oleh Danar Widianto X Factor Indonesia

Risiko kematian meningkat dengan tingkat dan keparahan cedera dan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan perawatan medis yang tepat waktu dan berkualitas.

Penanganan ke rumah sakit setelah cedera dan waktu masuk rumah sakit menjadi factor penting tingkat kematian Spinal Cord Injury.

Kondisi sekunder yang dapat dicegah (misalnya infeksi dari ulkus dekubitus yang tidak diobati) tidak lagi menjadi penyebab utama kematian orang dengan cedera tulang belakang di negara-negara berpenghasilan tinggi, tetapi kondisi ini tetap menjadi penyebab utama kematian orang dengan cedera tulang belakang di negara-negara berpenghasilan rendah. ***

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: WHO.Int

Tags

Terkini

Terpopuler