MEDIA JABODETABEK - Pola pendidikan otoritatif lebih mengacu pada pola berkependidikan yang bersifat keleluasaan dalam mempelajari hal apapun yang disukai.
Jadi secara garis besar pola pendidikan otoratif adalah bebas menentukan pembelajaran terhadap suatu hal yang disukainya.
Baca Juga: Jose Mourinho Resmi Dipecat Tottenham Hotspur, Benarkah Ryan Mason Akan Menggantikan Posisinya?
Pola pendidikan otoritatif lebih ditekankan kepada anak dengan memberikan kesempatan sama terhadap tiap anak untuk mendapat pendidikan di sekolahnya sesuai dengan kemampuan si anak.
Sebab belajar yang baik itu seharusnya menyenangkan dalam tiap proses pelaluannya.
Dengan memberikan keleluasan dan kesempatan yang sama, diharapkan mampu mendorong si anak untuk lebih maksimal dalam belajar agar menjadi ahli pada ilmu pengetahuan yang dipelajarinya itu.
Baca Juga: Boy William Sambangi Rumah ‘Gubuk’ Frendi Bawotong, Bintang TikTok yang Sedang Viral
Karena mempelajari sesuatu yang tidak disukai hanya akan menjadi beban mental tersendiri bagi si anak.
Tetapi ada beberapa mata pelajaran umum yang kiranya harus lebih ditekankan meski si anak tidak menyukainya.
Seperti pelajaran matematika, bahasa inggris dan fisika, dimana pelajaran-pelajaran itu cenderung banyak yang tidak disukai anak.
Baca Juga: Ribut Suami Isteri Diduga jadi Penyebab Kebakaran Taman Sari
Untuk itu kiranya orang tua harus lebih bijaksana dalam memberi pelajaran tambahan di luar pendidikan di sekolahnya dengan mengikutkan pada kursus atau les privat, agar si anak tidak mendapat nilai jelek di sekolahnya.
Jadi kesimpulannya pola pendidikan otoritatif sah-sah saja jika diterapkan pada setiap anak, asal tidak keluar kepada pendidikan umum yang diajarkan di sekolahnya.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Minuman Mocktail Ala Bartender Cocok untuk Buka dan Bisa Dijadikan Ide Bisnis
Sebab pola pendidikan otoritatif lebih sekedar sebagai pelajaran tambahan untuk memupuk keterampilan anak pada hal yang disukainya.***