Alergi Susu dan Pengaruhnya Terhadap Tumbuh Kembang Anak

21 Maret 2021, 19:14 WIB
Ilustrasi anak yang alergi susu /pixabay/ Free-Photos

MEDIA JABODETABEK- Alergi yang terjadi pada anak-anak terus meningkat seiring perubahan pola hidup masyarakat modern, makanan dan susu sapi termasuk penyebab paling dominan terjadinya alergi pada anak.

Sayangnya masih banyak orangtua yang tak menyadari dampak di masa depan yang akan dihadapi oleh anak-anak penderita alergi

Alergi protein susu sapi disebabkan oleh reaksi imunologis akibat pemberian susu sapi dan semua bentuk turunannya, yang biasanya mulai terlihat dalam usia 6 bulan pertama setelah lahir dan biasanya muncul di organ tubuh tertentu. 

Pemicunya adalah saat sistem imun anak mengganggap bahwa kandungan protein pada susu sapi sebagai zat yang berbahaya. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh anak  akan melawan protein yang terdapat dalam susu sapi sehingga gejala-gejala reaksi alergi akan muncul.

Baca Juga: Sarapan Itu Penting, Ini 7 Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Pagi Hari

Kemunculan alergi ini menurut dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) – Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI, RSCM, umumnya anak yang memiliki bakat alergi yang disebut atopic yang diturunkan secara genetic dari orang tuanya.

Namun demikian dr. Zakiudin tak menampik faktor lain yaitu faktor lingkungan yang bisa menimbulkan alergi

Gejala yang paling sering muncul pada anak yang memiliki alergi protein susu sapi adalah masalah di saluran cerna, mulai dari muntah, kolik, diare, darah dalam feses serta masalah pada kulit berupa bentol merah gatal, bentol merah berisi cairan, keropeng, kulit kering dan gatal.

Gejala klinis lain yang mungkin muncul adalah bengkak dan gatal di bibir sampai lidah, nyeri dan kejang perut, muntah sampai diare berat yang disertai berdarah.

Baca Juga: Awas, Jenis Sayur dan Buah ini Sering Tercemar Pestisida

Alergi ini juga bisa juga berdampak pada gangguan saluran pernapasan seperti bersin-bersin disertai gatal di hidung, hidung tersumbat, batuk pilek berulang, sesak napas dan asma.

Gangguan-gangguan tersebut, terutama gangguan pada pencernaan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi asupan makanan hingga menimbulkan komplikasi kurang gizi atau malnutrusi

“Dampakanya akan sangat luar biasa terhadap pertumbuhan dan perkembangan seorang anak baik fisik maupun kecerdasannya,” ujar dr. Bernie Endryani Medise, SpA(K), MPH ahli tumbuh kembang anak saat acara diskusi Nutritalk yang di gelar Sarihusada beberapa waktu lalu

Menurut dr. Bernie, penanganan yang paling ideal dalam kasus alergi pada anak adalah menghindari makanan penyebab yang bisa menimbulkan keluhan alergi.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Anak saat Musim Pancaroba

Selain itu memberikan subtitusi nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah tepat serta pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin juga perlu diperhatikan,

“Hal ini akan membantu anak penderita alergi dapat bertumbuh kembang secara optimal,” tambah dr. Bernie.

dr Zakiudin menambahkan, penanganan dasar dan efektif untuk alergi protein susu sapi adalah dengan menghindari protein susu sapi atau produk turunannya.

Selama penanganan alergi susu sapi, pemberian air susu ibu atau ASI kepada bayi yang menderita alergi tersebut tidak boleh dihentikan terutama selama masa pemberian ASI eksklusif pada saat bayi berusia 0-6 bulan.

Baca Juga: Jangan Biarkan Anemia Terjadi pada Anak

“ASI merupakan nutrisi terbaik karena mengandung nutrisi lengkap dan bisa berefek positif terhadap sistem ketahanan tubuh anak. Tetapi bila ASI tidak dapat diberikan atas indikasi medis, alternatif lain adalah susu formula ‘hipoalergenik’ atau pemberian susu kedelai (soya),” ujar dr Zaki.

Susu pertumbuhan kedelai merupakan alternatif pengganti susu sapi karena mengandung isolat protein kedelai dan sudah difortifikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Perlu diperhatikan bahwa susu pertumbuhan kedelai yang dianjurkan adalah yang mengandung isolat protein kedelai, susu pertumbuhan ini berbeda dengan susu sari kedelai.

Adapun keuntungan susu kedelai dibandingkan susu protein hidrolisat ekstensif adalah tidak mempunyai protein susu sapi, rasa lebih enak, harga lebih terjangkau.

Baca Juga: Melatih Anak Berbagi Tanggung Jawab

Selain itu susu kedelai juga dapat menunjang tumbuh kembang anak yang optimal termasuk di dalamnya penambahan berat badan, tinggi badan, dan mineralisasi tulang yang baik .

Editor: Naja Nuroni

Tags

Terkini

Terpopuler