Google dan Apple Diminta Hapus TikTok dari Toko Aplikasinya, Ada Masalah Keamanan?

6 Juli 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi TikTok. Google dan Apple Diminta Hapus TikTok dari Toko Aplikasinya /Pixabay/antonbe.

MEDIA JABODETABEK – Salah satu Komisioner Komisi Komunikasi Federal (FCC) meminta Google dan Apple untuk segera hapus TikTok dari toko aplikasinya.

Seorang pejabat tinggi di regulator komunikasi AS mendesak Google dan Apple untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka karena masalah keamanan data yang terkait dengan perusahaan milik China itu.

Brendan Carr, anggota Partai Republik dari Komisi Komunikasi Federal (FCC), telah menulis surat kepada kepala eksekutif Google dan Apple untuk segera hapus TikTok dari toko aplikasinya.

Baca Juga: Ada Apa Dengan Tanggal 20 Juli 2022? Benarkah Media Sosial Terancam Diblokir di Indonesia?

Ia mengatakan bahwa aplikasi berbagi video yang sangat populer itu telah mengumpulkan banyak data sensitif tentang pengguna AS yang dapat diakses oleh staf di ByteDance, induk TikTok Cina.

Pada akun Twitternya, Carr menuliskan, "TikTok bukan hanya sekedar aplikasi berbagi video. Itu hanyalah sebuah bentuk samarannya saja," Tulis Carr pada akun Twitternya. "Ini memanen data sensitif yang menurut laporan terbaru dapat diakses di Beijing".

Carr berargumen bawah hal ini membuat TikTok tidak mematuhi kebijakan toko aplikasi Google dan Apple.

Baca Juga: Cara Mengecek Foto Palsu, Agar Tidak Kena Tipu Berita Hoax

Ia juga meminta kedua perusahaan tersebut untuk segera menghapusnya dari toko aplikasi mereka atau menjelaskan kepadanya mengapa mereka tidak berencana untuk menghapusnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok berada di bawah pengawasan peraturan atas pengumpulan data pribadi AS.

Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang meninjau kesepakatan oleh pengakuisisi asing untuk potensi risiko keamanan nasional, memerintahkan ByteDance pada tahun 2020 untuk mendivestasikan TikTok karena kekhawatiran bahwa data pengguna AS dapat diteruskan ke pemerintah China.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Ciuman Internasional untuk Pujaan Hati Tercinta: Happy International Kissing Day 2022

Mantan presiden AS, Donald Trump, berulang kali mengecam perusahaan itu hingga mencoba untuk melarang TikTok melalui perintah eksekutif. Namun langkah itu menghadapi serangkaian tantangan hukum dan akhirnya dicabut oleh penggantinya, Joe Biden.

Seorang juru bicara TikTok mengatakan insinyur perusahaan di lokasi di luar Amerika Serikat, termasuk China, dapat diberikan akses ke data pengguna AS "sesuai kebutuhan" dan di bawah "kontrol ketat."

Pada suratnya, Carr menuliskan bahwa yang pernyataan karyawan TikTok itu menunjukkan para insinyur di daratan China telah berulang kali mengakses data non-publik tentang pengguna AS.

Baca Juga: Tokyo Verdy vs Togichi SC, Pratama Arhan Jalani Debut Pertamanya di Liga Jepang

"Jelas bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima karena pengumpulan datanya yang ekstensif dikombinasikan dengan akses Beijing yang tampaknya tidak terkendali ke data sensitif itu," bunyi surat Carr.

Terkait surat tersebut, Google menolak untuk memberi komentar, sementara Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Permintaan Carr ini dianggap tidak biasa mengingat FCC tidak memiliki yurisdiksi yang jelas atas konten toko aplikasi.

FCC biasanya mengatur ruang keamanan nasional melalui kewenangannya untuk memberikan lisensi komunikasi tertentu kepada perusahaan.***

Editor: Putri Amaliana

Sumber: EuroNews

Tags

Terkini

Terpopuler