Maksudnya adalah agar kedua peserta yang sedang bertanding tidak menunjukkan ide muka jelek yang menjadi senjata mereka.
Selain itu tujuan triplek yang menjadi sekat adalah agar mempersiapkan peserta untuk muka apa yang akan dipasang.
Mereka boleh menunjukkan muka jelek ketika triplek yang menjadi sekat sudah diangkat oleh wasit. Triplek yang terangkat membuka tirai pertarungan antar kontestan.
Setelah aba-aba satu dua tiga barulah mereka menunjukkan pose muka jelek. Kedua peserta pun saling bersaing dalam menunjukkan muka jeleknya.
Diketahui yang menjadi kontestan sama-sama menggunakan jilbab merah marun. Yang berbeda diantara kedua kontestan adalah Bajunya.
Di Sisi sebelah kiri Ibu-ibu berjilbab marunnya menggunakan daster berwarna hitam dengan motif bunga. Di Sisi kanan, ibu-ibu berjilbab marun menggunakan kaos berwarna merah mentah.
Mereka saling mengadu jurus muka jeleknya. Seribu mimik mereka gunakan sebagai upaya mereka untuk bersaing.
Mereka memutar panca indera sampai mengangguk-nganggukkan muka. Ini mereka lakukan agar muka mereka semakin menjadi orang terjelek.
Orang orang disekitar mereka bersorak-sorak dan hanya bisa tertawa. Pastinya muka jelek yang ditonjolkan memicu tawa.
Artikel Rekomendasi