Network
MEDIA JABODETABEK - Membahas mengenai literasi di masyarakat Indonesia rasanya masih terdengar asing, apalagi literasi hanya disandingkan dengan membaca buku dan menulis.
Literasi secara perkembangan kerap kali berevolusi seiring dengan perkembangan zaman.
Jauh sebelum 'era digital dan milenial' arti kata literasi adalah "melek huruf" atau dapat membaca berita dan menulis.
Baca Juga: Kalender Jawa Februari 2022 Lengkap Dengan Hari Pasaran, Neptu, Mongso dan Wuku
Felly Octaviani selaku founder Komunitas Bumi Literasi (KBL) mengatakan, kemampuan atau keterampilan dalam membaca.
"Literasi itu lebih kepada kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, menghitung, dan mengolah informasi serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari," ujar Felly melalui pesan whtasApp kepada Mediajabodetabek.com, Jumat 21 Januari 2022.
Felly menambahakan, jenis literasi yang berkembang saat ini sudah banyak, ada saint seklah dan sebagainya.
Baca Juga: Sejarah Singkat Undang-Undang Pers,Dan Memahami Kode Etik Jurnalistik
"Sekarang literasi memiliki banyak variasi seperti, literasi media, literasi digital, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Dari banyaknya variasi yang ada, era digital menjadi santapan para milenial saat ini." tambahnya.
Artikel Rekomendasi