Network
MEDIA JABODETABEK-Proses evakuasi korban erupsi Gunung Semeru mulai dilakukan.
Salah satu kisah pilu dibalik korban Gunung Semeru adalah Rumini dan sang Ibunda Salamah.
Diketahui Salamah adalah seorang lansia sedangkan Rumini masih berusia 28 tahun yang merupakan warga desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro.
Pasangan Ibu dan anak ini ditemukan tewas dibawah reruntuhan bangunan sambil berpelukan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Seleb Tiktok Cantik Dimakan Buaya, Begini Penjelasannya
Dikutip dari akun Instagram @info_seputaran_blitar Rumini memilih tetap tinggal bersama sang Ibu yang sudah tak kuat lagi berlari.
Rumini memilih untuk tetap bersama sang Ibu hingga akhir hayat dalam pelukan sang Ibunda.
"Nduk anakku RUMINI...mlayu'o nduk.
Ibu wes 70Tahun.
Wes ra kuat mlayu.
wedus gembel semeru bakal ngubur Deso iki lan mahkluk hidup penghunine.
Wes nduk ndang mlayu'o. Iklasno ibu istirahat panjang neng kene,"
⠀⠀
"Rumini."Mboten buk, rogo iso mlayu.
Tapi ati iki ora iso. Mboten sanggup lan tego ninggalne ibu piyambak,"
"Innalilahiwainailaihirojiun Mbak Rumini ditemukan meninggal dunia di rumahnya berpelukan dengan ibunya.
4 Desember 2021," tulis akun @info_seputaran_blitar mengilustrasikan keadaan Rumini dan sang Ibu.
Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulanik sejak Sabtu, 4 Desember 2021.
Awan panas gunung Semeru menyembur ke langit dan mengarah ke beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang,Jawa Timur.
Hingga hari ini, Senin (5/12/2021) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menginformasikan bahwa jumlah korban erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 15 orang.
Baca Juga: Viral di TikTok Lirik Lagu ABCDEFU Gayle, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Sekitar 27 orang dinyatakan hilang dan 69 orang dilaporkan mengalami luka berat.
Humas Basarnas Surabaya, Tholib Mahameru, mengungkapkan proses pencarian korban di Desa Sumberwuluh untuk sementara terhenti pada Senin pagi akibat hujan deras di area puncak dan angin kencang di area pencarian.***
Artikel Rekomendasi