Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Varian Delta 76 Persen Mendominasi Kasus Positif dan Kematian

- 4 Agustus 2021, 15:07 WIB
Sejumlah warga memadati Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang untuk berbelanja pakaian. DPR minta kasus kerumunan di Tanah Abang tak terulang untuk mencegah lonjakan Covid-19 usai Lebaran 2021./
Sejumlah warga memadati Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang untuk berbelanja pakaian. DPR minta kasus kerumunan di Tanah Abang tak terulang untuk mencegah lonjakan Covid-19 usai Lebaran 2021./ /Antara Foto/Aditya Pradana Putra

MEDIA JABODETABEK - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan adanya temuan B1617 SARS-CoV-2 atau varian Delta yang telah mendominasi sebagian besar kasus Covid-19 pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Penanganan Covid-19 dr Koesmedi Priharto mengatakan, terdapat hampir 76 persen persebaran virus Corona varian Delta di seluruh wilayah Indonesia.

"Yang banyak di Indonesia adalah varian Delta. Hampir 76 persen didominasi varian Delta tersebut. Pada prinsipnya teta saja bahwa virus merupakan self-limiting disease," katanya dalam sebuah dialog publik secara daring di Jakarta pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Baca Juga: Polda Sulsel Ungkap Saldo di Rekening Anak Akidi Tio Tidak Sampai Rp2 Triliun

Ia menilai, varian tersebut lebih cepat menular dan memiliki daya tembus yang teramat kuat, sehingga proses peresebarannya tergolong masif.

Terjadinya persebaran Delta, terang Koesmedi, disebabkan oleh perilaku manusia dari wilayah yang terserang. Menurutnya, varian ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari satu orang ke orang lainnya.

"Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi, bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkat," tuturnya.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Love Me Like That dari Sam Kim, OST Drama Korea Nevertheless

Menambahkan pernyataan Koesmedi, Ketua Umum Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menjelaskan, varian Delta tidak memiliki gejala spesifik yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya.

Ia menegaskan, penanganan pasien yang terinfeksi varian tersebut harus diwaspadai, terutama bagi penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan.

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x