Presiden Jokowi Optimis Ekonomi Tumbuh 7 Persen dalam Masa Kuartal II 2021

- 30 Juni 2021, 17:11 WIB
Presiden Joko Widodo bersiap menerima vaksin Covid-19
Presiden Joko Widodo bersiap menerima vaksin Covid-19 /Antara Foto/Setpres-Agus Suparto

MEDIA JABODETABEK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan optimismenya akan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen dalam skala tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II (April-Mei-Juni 2021).

Menurutnya, prediksi tersebut akan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekomomi minus 0.74 persen pada kuartal I tahun 2021. Ia menilai indikator makro ekonomi bergerak membaik sesuai indeks kepercayaan konsumen, penjual ritel, dan pertumbuhan industri manufaktur.

"Kita semua masih optimis bahwa di kuartal II 2021 dari sebelumnya kuartal I 2021 minus 0,74 persen, pada kuartal II 2021 masih optimis tumbuh, Insya Allah kurang lebih 7 persen," kata Jokowi dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA pada Rabu, 30 Juni 2021.

Baca Juga: Sejumlah Perlengkapan Diduga Milik KMP Yunicee Ditemukan di Pesisir Pantai Kelatakan

Sejumlah indikator konsumsi dan penjualan ritel, terang Jokowi, hingga Juni 2021 indeks penjualan ritel naik 12,9 persen.

Ia mengatakan, pembangunan yang terus melaju telah memicu konsumsi bahan bangunan, seperti konsumsi semen yang meningkat 19,2 persen. Sementara itu, penjualan kendaraan niaga juga tumbuh pesat hingga 783 persen.

"Ini angka-angka yang menurut saya fantastis kenaikannya. Oleh sebab itu, seperti disampaikan ketua Kadin (Rosan Roeslani), kita semua masih optimis," tuturnya.

Baca Juga: Astaga ! Ternyata Banyak Penumpang KMP Yunicee yang Tidak Tercatat di Manifes

Tak hanya itu, Presiden juga menjabarkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga turut meningkat ke level 100, yakni 104,4 persen pada bulan Mei 2021, dibandingkan Februari 2021 sebesar 85.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan ekspektasi dan permintaan masyarakat untuk konsumsi terindikasi dalam tahap pemulihan.

Selain itu, Jokowi turut memaparkan kenaikan drastis pada kegiatan industri manufaktur yang dilihat dari indeks pembelian barang atau Purchasing Manager Index (PMI) yang mencapai 55,3 berdasarkan perhitungan bulan Mei 2021.

Baca Juga: Update Korban Meninggal KMP Yunicee Hari ini 30 Juni 2021 Jadi 7 Orang

Laju PMI itu ia nilai lebih tinggi dibandingkan pencapaian Indonesia pada masa sebelum pandemi Covid-19 yang hanya sebesar 51.

"Tinggi sekali (PMI), artinya ada optimisme di situ. Sisi supply juga sama, produksi menggeliat, ekspor tumbuh," ujarnya.

Baca Juga: Saksikan Live Streaming Mata Najwa Malam Ini di Trans7 dengan Tema Jangan Tunggu Giliran

Laju ekspor barang, imbuh Jokowi, telah meningkat 58 persen, sedangkan impor bahan baku naik 79 persen dan sejalan dengan membaiknya industri manufaktur.

"Tinggi sekali, impor barang modal tumbuh 35 persen. Ini angka-angka ini yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya," pungkasnya.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x