MEDIA JABODETABEK – Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam di kedalaman 850 meter.
Awalnya proses pencarian ini dilakukan oleh KRI Rigel menggunakan teknologi multibeam echosounder, namun Remotely Operated underwater Vehicle (ROV) milik KRI Rigel tidak mampu menjangkau kedalaman melebihi 800 meter.
Oleh karena itu hanya didapatkan kontak bawah air dan tidak mendapat gambaran penuh Kapal Selam KRI Nanggala 402 sehingga Laksmana Yudo Margono selaku Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) meminta MV Swift Rescue merapat untuk memberikan bantuan pendeteksian.
Baca Juga: 30 Vokalis Korea Terbaik Menurut Penggemar di Bulan April 2021
MV Swift Rescue ini dikirim oleh Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) pada Rabu sore, 21 April lalu dan bergabung dengan dua lusin kapal Indonesia, serta kapal perang Australia yang dilengkapi sonar dan pesawat pengintai P-8 Poseidon AS.
Sedangkan, Kapal pencarian dan penyelamatan dari Malaysia dan India sedang dalam perjalanan.
Setelahnya, pada Sabtu 24 April Kapal Selam MV Swift Rescue tiba disusul dengan MV Mega Bakti milik Malaysia dan Singapura tiba pada Minggu 25 April.
Baca Juga: Kolonel Harry Setiawan, Komandan Satuan KRI Nanggala 402 Dikenal Sebagai Sosok Anak yang Soleh
Setelah beberapa jam mengeluarkan ROV miliknya akhirnya Kapal Selam MV Swift Rescue mendapati KRI Nanggala 402 telah terbelah menjadi tiga bagian.
Artikel Rekomendasi