Baca Juga: Lirik Lagu Marhaban Ya Ramadhan dari Bulan Sutena yang Viral di TikTok
Ridwanuddin mengatakan bahwa Al Qur'an tersebut dipegang secara turun temurun dan dirinya merupakan orang ketujuh dari pembuat Qur'an TB Lathiefoedin.
“Saya inget Al Qur’an ini sebelum dipegang saya oleh kekek dulu Aki Manaf, setelah itu sempat dipegang almarhum Ua Muhtak kaka dari orang tua saya, begitu meninggal dipegang ayahnya KH Syarifuddin. Pada Tahun 2013 baru saya pegang,” kata Ridwanuddin yang pernah menjabat kuwu di periode 2012-2018
Ia juga mengatakan Al Qur'an tersebut hanya bisa dibaca setahun sekali pada saat haul di bulan syawal minggu terakhir dan hanya membaca surat Yasin.
Baca Juga: Anies Baswedan Prioritaskan Ibadah Ramadhan di Rumah
Tak hanya Al Qur’an yang menjadi peninggalan KH TB Lathifoedin, terdapat juga pedang, keris, tombak dan beberapa peralatan semacam alat perang.
Namun beberapa benda pusaka sebagian hilang, sebagian ada yang meminjam namun tidak dikembalikan, ada pula yang rusak gagangnya hingga hilang,
“Dulu banyak benda pusaka, diikat hingga tidak bisa dipegang dua tangan saking ikatannya besar, sekarang banyak yang hilang, dan dipinjam tidak kembali,” ucap Ridwanuddin.
Baca Juga: Rosa, Ingin Ngundang Guru Ngaji untuk Tadarus Qur’an
Semua benda pusaka termasuk Al Qur'an kini hanya dipelihara dengan seadanya.
Al Qur’an hanya dibungkus kain dan disimpan di lemari paling atas demi menghindari serangan rayap dan serangga yang bisa merusak Al Qur’an.
Artikel Rekomendasi