Tidak hanya lampion, namun warga dari berbagai macam usia juga turut meramaikan nya dengan Barongsai, kembangapi, tariannaga, kuliner, dan permainan ala Cap Go Meh.
Yoest M.S.H (2004) dalamTradisi&Kultur Tionghoa menerangkan, Yuan Xiao merupakan sejenis adonan tepung beras yang lengket, di dalamnya diisi manisan serta dibentuk seperti bola-bola kecil.
Selainitu, perayaan Cap Go Meh tergolong bervariasi.KaumTionghoa biasanya merayakan perayaan ini di Wihara sambil menggotong Kio atau tandu yang membawa arca para Dewa.
Baca Juga: Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif
Tidak hanya menyuguhkan kegiatan seremonial dansimbolik saja, namun perayaan Cap Go Meh juga menyuguhkan unsure atraksi mistis di dalamnya.
Salah satu yang seringditampilkan adalah Tatung yang dalam dialek bahasa Hakka berarti orang yang dirasuki ruh dewa atau leluhur.
Perayaan Cap Go Meh beserta Imlek baru bisad iselenggarakan kaum Tionghoa Indonesia pasca rezim Orde Baru.
Baca Juga: Japnas Lakukan Aksi Sosial Ke Korban Banjir Muaragembong Bekasi
Setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keppres) No.6/2000oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mencabu tInstruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Agama, Kepercayaan, Dan Ada tIstiadat Cina.***
Artikel Rekomendasi