Sepintas Mengingat Tentang Perayaan Cap Go Meh

- 26 Februari 2021, 14:25 WIB
Perayaan Cap Go Meh yang identik dengan tarian Barongsai dan warna merah yang merupakan rangkaian perayaan Imlek
Perayaan Cap Go Meh yang identik dengan tarian Barongsai dan warna merah yang merupakan rangkaian perayaan Imlek /Humas Kota Bandung/

MEDIA JABODETABEK -  Cap Go Meh adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan komunitas Tionghoa sebagai penutup tahun baru Imlek, biasanya dilangsungkan di hari kelima belas sesuai penanggalan Tionghoa.

Secara etimologi, istilah Cap Go Meh berasal dialek bahasa Hokkien yang berarti hari kelima belas.Dalam susunan katanya “Cap Go” berarti limabelas dan “Meh” adalah malam.

Mulanya, perayaan Cap Go Meh sebagai bentuk penghormatan Dewa Thai Yi yang dianggap sebagai Dewa tertinggi langit pada era Dinasti Han (206SM 221M). Terlebih saat itu hanya kalangan elit kerajaan saja yang dapat merayakannya.

Baca Juga: Lirik Lagu Catatanku, Mengapa Semua Menangis Biasalah yang Viral di TikTok

Baca Juga: Lirik Lagu Di Kota Ini yang Dipopulerkan Oleh BEN, Dia Penuhi Otakku

Baca Juga: Yamaha NMAX Rilis Warna Baru, Jawab Tantangan PCX 160

Herman Tan (2012) dalam Perayaan Cap Go Meh menuliskan jika perayaan Cap Go Meh lebih terbuka untuk umum saat Dinasti Han berakhir dan digantikan Dinasti Tang (619-907 M).

Di masa Dinasti Tang, perayaan Cap Go Meh justru berubah menjadi pesta rakyat Tiongkok kala itu. Orang-orang local menyebutnya dengan nama Festival Yuan Xiao.

Pada malam perayaan tersebut, orang-orang tumpah ruah meramaikan jalanan disertai hiasan lampion yang beragam.

Baca Juga: Begini Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia, Salah Satunya Selalu Mendoakan Orang Tua

Tidak hanya lampion, namun warga dari berbagai macam  usia juga turut meramaikan nya dengan Barongsai, kembangapi, tariannaga, kuliner, dan permainan ala Cap Go Meh.

Yoest M.S.H (2004) dalamTradisi&Kultur Tionghoa menerangkan, Yuan Xiao merupakan sejenis adonan tepung beras yang lengket, di dalamnya diisi manisan serta dibentuk seperti bola-bola kecil.

Selainitu, perayaan Cap Go Meh tergolong bervariasi.KaumTionghoa biasanya merayakan perayaan ini di Wihara sambil menggotong Kio atau tandu yang membawa arca para Dewa.

Baca Juga: Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif

Tidak hanya menyuguhkan kegiatan seremonial dansimbolik saja, namun perayaan Cap Go Meh juga menyuguhkan unsure atraksi mistis di dalamnya.

Salah satu yang seringditampilkan adalah Tatung yang dalam dialek bahasa Hakka berarti orang yang dirasuki ruh dewa atau leluhur.

Perayaan Cap Go Meh beserta Imlek baru bisad iselenggarakan kaum Tionghoa Indonesia pasca rezim Orde Baru.

Baca Juga: Japnas Lakukan Aksi Sosial Ke Korban Banjir Muaragembong Bekasi

Setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keppres) No.6/2000oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mencabu tInstruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Agama, Kepercayaan, Dan Ada tIstiadat Cina.***

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x