Namanya Anafilaksis, Reaksi Berat Efek Samping Vaksin Sinovac

- 28 Januari 2021, 19:11 WIB
Vaksin Inovac
Vaksin Inovac /Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko

Oleh karena itu, Kusnandi Rusmil mengingatkan bahwa seluruh pihak harus bersiap-siap menghadapi reaksi berat akibat vaksin tersebut. “jadi kita harus siap-siap untuk menghadapi reaksi berat. Kalau (gejala) yang ringan tadi 10 atau 20 persen,” ucapnya.

Baca Juga: Angka Kasus Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Ini Kata BKKBN

Kusnandi Rusmil menuturkan bahwa reaksi berat anafilaksis tersebut berarti bahwa orang yang diberi vaksin akan mengalami gejala pingsan.

“Nah reaksi berat, reaksi anafilaksis ini maksudnya pingsan. Bila yang disuntik satu juta orang, yang reaksi anafilaksis pingsan satu sampai dua orang, yang disuntik 10 juta, maka yang akan pingsan 10 sampai 20 orang,” ucapnya.

Akibat dari kejadian reaksi berat tersebut, Kusnandi Rusmil mengatakan akan terjadi keributan di berbagai media.

“Orang akan ribut, medsos bertubi-tubi, media (dan) wartawan sibuk, padahal memang terjadi seperti itu,” katanya.

Baca Juga: Sebanyak 43 Bayi dan 81 Ibu Terkena virus Corona di Bogor

Meski begitu, Kusnandi Rusmil mengatakan bahwa keuntungan dari imunisasi atau vaksinasi ini akan jauh lebih banyak dibandingkan efek tersebut.

“Keuntungan imunisasi jauh lebih banyak dibandingkan efek ini, karena ini satu dua orang lah yang kena. Jadi keuntungan imunisasi jauh lebih banyak dibandingkan yang tidak diimunisasi. Jadi semua di tempat pelayanan harus siap obat, alat-alat, untuk resussitas dan transportasi rujukan,” ujarnya.

Terakhir, Kusnandi Rusmil pun mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac merupakan vaksin yang aman untuk digunakan.***( Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini