Namanya Anafilaksis, Reaksi Berat Efek Samping Vaksin Sinovac

- 28 Januari 2021, 19:11 WIB
Vaksin Inovac
Vaksin Inovac /Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko

MEDIA JABODETABEK- Program Vaksinasi Covid-19 terus berjalan, bahkan diminggu ini proses vaksinasi tahap kedua sudah dimulai.

Namun banyak kabar yang mengatakan bahwa vaksin Sinovac yang berasal dari China tersebut memiliki efek samping yang berbahaya.

Menanggapi hal ini, Kusnandi Rusmil Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 Unpad, menerangkan efek samping dari Vaksin Sinovac.

Menurut Kusnandi, Vaksin Sinovac asal RRC tersebut dikembangkan dengan metode inactivated atau virus yang dimatikan sama seperti vaksin Hepatitis B yang juga dikembangangkan dengan metode yang sama

“Vaksin Sinovac adalah vaksin inactivated, seperti juga vaksin Hepatitis B juga vaksin inactivated ya,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari unggahan video di akun Twitter @KemenkesRI, Kamis, 28 Januari 2021. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel  “Ramai Kabar Soal Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinovac, Ketua Tim Riset Uji Klinis Beri Penjelasan”

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Covid-19 di Indonesia, Masih Bertambah

Kusnandi Rusmil menuturkan bahwa mamang ada reaksi berat yang dialami sesorang akibat vaksin inactivated namun terbilang kecil.

“Ini kita lihat ya kalau reaksi berat di sini, Hepatitis B ini inactivated, jadi kita samakan antara vaksin Sinovac dengan Hepatitis B. Kejadian anafilaksis (syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat) dari per sejuta dosis, itu satu sampai dua,” tuturnya.

“Sehingga memang, sekarang di setiap tempat suntikan itu disediakan alat untuk transportasi dan pengobatan anafilaksis shock, itu pasti terjadi kalau kita banyak melakukan (vaksinasi), di atas satu juta saja ada dua orang, kalau lima juta jadi sepuluh orang,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x